Halaman

23.2.18

How To Celebrate LOVE

Assalamu'alaikum semuanyaaa 💕 

Sejujurnya, aku rada bingung juga mau nulis apa di postingan Gebyar Literasi Media Komunitas Ibu Profesional Semarang bulan Februari ini. 
Tema yang dikasih untuk bulan ini adalah "Cintaku Tak Sebatas Valentine"





Hhmmm..
Let me see, menurut wikipedia, hari valentine (bahasa inggris : Valentine's Day) atau disebut juga hari kasih sayang, diperingati pada tanggal 14 Februari adalah sebuah hari di mana para kekasih dan mereka yang sedang jatuh cinta menyatakan cintanya di Dunia Barat.
Kenapa aku bold di bagian Dunia Barat?
Karena, masih menurut wikipediaDunia Barat (atau sering disebut Barat saja) merujuk kepada negara-negara yang berada di benua Eropa dan Amerika. Dunia Barat dibedakan dari dunia Timur yang digunakan untuk merujuk kepada Asia

Dari penjelasannya wikipedia, bisa kelihatan kan kenapa aku bingung ide untuk tulisan ini?
Karena pada dasarnya, aku si orang timur, tidak pernah merayakan hari valentine. 
Jadi aku ga pernah tau apa spesialnya 14 Februari (selain diskonan coklat di beberapa minimarket 😅), biasanya ngapain aja di hari valentine (aku seringnya cari promo buy 1 get 1 di toko sepatu), atau adakah kado khusus yang harus disiapkan untuk orang terkasih?

Makin belajar agama, malah makin ga pernah lagi ngikutin trend perayaan apapun selain Idul Fitri, Idul Adha, dan Hari Jumat 😊
Tambah bingung lagi deh mau tulis tentang apa di tema Gebyar LM bulan ini hehe..


Source:  pinterest 

Buat pasangan yang udah nikah, quote di atas kayanya cocok banget ya. Valentine sepertinya udah ga ada lagi di kamus kebanyakan pasangan menikah, karena cinta yang mereka punya haruslah bisa dirayakan setiap hari, bukan hanya diselebrasikan di tanggal tertentu saja. 

Kenapa siy emangnya cinta itu perlu dirayakan?
Buat aku, cinta yang aku punya, terutama porsi cinta untuk suami itu perlu mendapat perlakuan khusus setiap harinya.
Supaya hubungan pernikahan itu ga flat kaya permukaan teflon 😂.
Untuk pasangan menikah, kita harus bisa jatuh cinta berkali-kali pada orang yang sama di setiap harinya. Padahal, si orang tersebut seringkali punya kebiasaan yang menurut kita ngeselin banget sampe bikin geleng-geleng kepala.
Contoh, aku paling sebel sama orang yang suka naro handuk basah di kasur. Qadarullah suami aku adalah tipe orang yang seperti itu. Tapi, semenjengkelkan apapun kebiasaannya itu, aku tetep harus bisa kembali jatuh cinta sama suami aku itu lagi dan lagi sepanjang hidupku. 
Bayangin kalo cinta yang kita punya cuma dirayain sekali dalam setahun, dijamin emosi jiwa setiap ada handuk basah di atas kasur 😅. 

Lalu gimana cara aku dan suami merayakan cinta? (duh, bahasanya emang jd cheesy gini ya kalo bahas soal cinta)
Pertama, kami selalu merayakan cinta dengan menaruh respect atas posisi kami masing-masing. Menurutku, cinta saja tidak cukup untuk menjalani sebuah pernikahan. Respect diperlukan untuk memperkuat rasa cinta yang mungkin saja berkurang seiring berjalannya usia pernikahan.
Sebagai istri, aku harus bisa menempatkan suami di posisi teratas dalam setiap pengambilan keputusan. Meskipun sering kesal karena suamiku termasuk tipe yang lamaaa mikirnya sebelum ambil sebuah keputusan, tapi aku harus ingat bahwa dia adalah jalan termudah untukku menggapai surgaNya. Jadi, hormati caranya mengambil keputusan, dan ikuti keputusan itu selama tidak melanggar syariat dan undang-undang :)
Diapun demikian, sebagai suami dia sangat menghargai pilihanku untuk menjadi ibu rumah tangga. Dia menyadari bahwa being a housewife need a really good stress management, jadi dia membebaskan aku menjalankan roda rumah tangga sesuai kemampuanku. Alhamdulillah ❤

Cara kedua kami merayakan cinta adalah dengan selalu mengaplikasikan three magic words yaitu tolong, maaf, dan terima kasih.
Sound simple, tapi ternyata efeknya luar biasa besar untuk hubungan sehari-hari.
Dengan meminta tolong, tidak ada kesan memerintah dalam keluarga, sehingga pihak yang dimintai tolong dengan senang hati melakukan apa yang dibutuhkan.
Dengan berterima kasih, bahkan untuk hal kecil seperti menyajikan teh di pagi hari, bisa membuat perasaan menjadi hangat dan merasa dihargai.
Dengan meminta maaf, bisa melapangkan perasaan kami masing-masing sehingga bisa lebih bahagia dalam menjalani peran sebagai suami istri.

Aku termasuk orang yang cuma hobi nontonin orang masak, tapi ga suka kalau disuruh masak 😆. Suami, dibesarkan oleh seorang ibu yang suka masak, dan rajin bebikinan makanan enak di rumah. Maka, cara ketiga yang aku lakukan untuk merayakan cinta adalah dengan berusaha memasak masakan kesukaan suami.
Alhamdulillah suami bukan termasuk orang yang ribet makanan kesukaannya. Cukup dimasakin ayam goreng lengkuas atau belut cabe ijo aja dia udah happy ga ketulungan. Dan kalau dia happy, maka perlakuan dia pun akan jadi lebih baik, bisa tiba2 bantu cuci piring, masukin cucian ke laundry, dan hal kecil lain yang juga bikin aku happy.

Source: pinterest 

Cara keempat yang bisa kami lakukan untuk merayakan cinta adalah dengan menyadari sepenuhnya bahwa pasangan kita "ada" untuk kita. Keberadaan mereka bukan hanya sekedar menuh-menuhin rumah, tapi benar-benar ada di sana untuk saling mendukung apapun yang sedang dihadapi bersama.
Cara ini juga bisa dilakukan dengan having us time sebisa mungkin. Tidak harus dengan pergi keluar, tapi bisa dengan nonton iflix bareng pas anak tidur, dinner berdua di rumah sambil nemenin nonton bola (lagi-lagi pas anak tidur), dan hal simple lain yang bikin kita berasa pacaran lagi dan bener-bener hadir sepenuhnya untuk pasangan kita.

Buat para anggota komunitas ibu profesional, masih pada inget sama NHW yang disuruh bikin surat cinta untuk suami?
Cara kelima yang aku lakuin untuk merayakan cinta terinspirasi dari tugas ini, yaitu bersyukur atas dipertemukannya aku dengan suami. Salah satu caranya adalah dengan mengingat-ingat kebaikan suami, me-recall alasan kenapa dulu aku memilih dia sebagai suami.
Rasa syukur ini, somehow bisa bikin aku kembali jatuh cinta, kembali melihat suami yang hobi naruh handuk basah ini sebagai idola, dan bisa melupakan kekesalan atas perilakunya yang kadang menjengkelkan.

Perlu banyak usaha untuk mempertahankan sebuah pernikahan. Usaha yang harus cukup sering dilakukan agar cinta selalu ada. Usaha yang tidak cukup hanya diselebrasikan dalam hari kasih sayang saja, tapi perlu dirayakan setiap harinya.
Karena sejatinya pernikahan adalah sebuah ibadah terpanjang dalam hidup kita. Maka kita sebisa mungkin melaksanakan ibadah tersebut dengan hati yang bahagia :). 

Source: pinterest 

Thank you pak suami,
For staying by my side and making me your priority.  
For keep falling in love with me every single day.  
For always saying that you want to be with me, not only in this dunya, but until Jannah❤

Tulisan ini dibuat untuk meramaikan Gebyar Literasi Media Komunitas Ibu Profesional Semarang bulan Februari 2018.

Hatur nuhun udah baca yaa ❤

2 komentar: