Halaman

6.4.20

Jurnal Puasa Pekan Kedua Kelas Kepompong

Bismillah

Memasuki pekan kedua, aku mulai bisa memilah dan memilih informasi tentang virus Corona sehingga tidak lagi terlalu mempengaruhi kondisi emosi yang sebelumnya timbul.

Maka di pekan kedua aku memutuskan untuk mengubah topik puasa, dan memilih untuk puasa ngomel baik itu pada anak maupun pada suami. Kuakui ini sangat berat. Bahkan nilai raport jurnalku pun menggambarkan betapa sulitnya aku berhenti ngomel.



Di hari pertama saja, aku sudah terlalu banyak ngomel terutama pada anak sulungku yang saat ini usianya 5 tahun dan sepertinya memang sedang dijadikan Allah sebagai ujian kesabaran untukku. 

Bahkan di hari kedua dan keempat, aku tidak berani memberikan badge untuk diriku sendiri. Karena sama sekali tidak ada prestasi di hari itu. Hampir seharian aku ngomel, bahkan pada dua hari ini aku sampai pada level membentak anakku hiks. 

Hari ketiga, kelima, dan ketujuh Alhamdulillah frekuensi ngomel tidak begitu banyak sehingga aku berani memberi badge satisfactory untuk hari itu.

Selama puasa ini, hari yang paling bebas ngomel adalah di hari keenam. Hari itu rasanya anakku bisa diajak berkomunikasi dengan baik sehingga level omelanku berkurang drastis.

Jika aku telaah, sepertinya pemilihan topik ini bertepatan dengan waktunya aku datang bulan. Sehingga emosiku sendiri pun sedang sangat dipengaruhi oleh hormon, maka ketika anakku sedikit saja berulah, bisa menjadi trigger untuk aku ngomel panjang lebar.
Memang bukan hal yang baik menyalahkan keadaan hormon untuk sesuatu yang akhirnya berdampak buruh bagi anak. 

Tapi itulah gunanya aku praktik puasa ngomel, dan sepertinya pekan ini belum lulus, mungkin akan aku ulang di pekan depan.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Tidak ada komentar:

Posting Komentar