Halaman

27.1.20

Jurnal #2 Kelas Ulat - Ini Makananku

Bismillah


Memasuki pekan ke-2 di kelas ulat, sejujurnya aku agak kewalahan hehe. Fokus pekan ini entah kenapa kepecah ga jelas arahnya, jadi sungguh butuh ekstra effort untuk mengembalikan fokus demi terselesainya permainan di pekan ini yang sungguh menantang bagi diri aku sendiri.
Permainan pekan ini adalah kami seluruh peserta kelas Bunda Cekatan diminta untuk berbagi potluck ilmu yang bisa digunakan sebagai makanan bagi para ulat yang sedang kelaparan. Namun, karena kita sedang berada di dalam hutan ilmu pengetahuan, maka hanya ada suara dan cahaya yang bisa diidentifikasi.

Bingung?
Akupun deg-degan waktu akhirnya bisa mendengarkan dongeng dari Bu Septi. Apa ini maksudnya?
Ternyata, Bu Septi ingin kami berbagi potluck ilmu dalam bentuk audio atau audiovisual.

Untuk aku yang tidak suka jadi pusat perhatian, merekam diri sendiri adalah hal yang sungguh menantang. Malu, deg-degan, gemetaran itulah yang terjadi setiap aku berusaha untuk merekam diriku sendiri secara visual. Akhirnya aku memutuskan untuk berbagi dalam bentuk audio saja, lebih aman dan nyaman buatku pribadi karena bisa sedikit menyembunyikan rasa panik yang menyerang dalam proses perekaman. 

Pekan ini aku berbagi potluck tentang merancang kurikulum anak. Meskipun aku sendiri belum konsisten menjalankan penyusunan kurikulum untuk anakku, semoga dengan berbagi seperti ini ilmunya bisa lebih bermanfaat dan bisa jadi pemacu aku supaya lebih konsisten menyusun kurikulum untuk Bibah. Potluck  yang aku bagikan bisa didenger di sini.

Setelah berbagi potluck, maka sudah waktunya aku yang mencicipi potluck dari ulat yang lain. MasyaAllah banyak banget ilmu yang dibagikan, benar-benar harus ingat tagline menarik tapi tidak tertarik. Kalo ga, bisa tenggelam di ilmu yang mungkin belum dibutuhkan karena tidak sesuai dengan peta belajar yang sudah dibuat.

Source: pribadi

Setelah jalan-jalan di hutan pengetahuan, aku memutuskan untuk mencicipi potluck yang berhubungan dengan memasak cepat. 
Lho kok ga berhubungan sama peta belajar?
Ini sebetulnya hubungannya tidak langsung hehe..
Jadi, memasak ini adalah salah satu kegiatan yang kurang aku suka tapi kan harus aku jalani setiap harinya. Maka aku butuh ilmu yang mungkin akan memudahkan proses memasak, sehingga waktu memasak akan menjadi lebih cepat dan aku bisa punya waktu lebih banyak untuk melakukan kegiatan yang aku sukai.
Menurutku, ilmu ini bisa menunjang topik scheduling yang memang ingin aku kuatkan di kelas Bunda Cekatan ini.

Berikut hasil icip-icip potluck yang aku dapatkan:
1. Menyusun menu harian oleh mbak Mahargyani Yogyantari
Di potluck yang dibagikan, mbak Mahargyani menjelaskan tentang bagaimana ia menyusun menu harian berdasarkan protein yang berganti setiap hari, baru beri tambahan menu sayur dan condiment lain yang sesuai dengan lauk yang sudah ditentukan.

Misal kita buat jadwal mingguan, Senin masak daging sapi, Selasa daging ayam, Rabu tahu, Kamis tempe, Jumat ikan, Sabtu seafood, Ahad telur. 
Kemudian kita tentukan menunya apa dari protein tersebut. Misal akan membuat rawon di hari Senin. Maka selanjutnya tinggal tentukan condiment yang cocok dengan menu tersebut sehingga jadi menu lengkap untuk keluarga.

Cara ini sudah mulai aku jalankan jika berbelanja, hanya memang belum aku catat secara rinci sehingga terkadang masih bingung dalam penentuan kombinasi menu. 

2. Meal Prep oleh Mbak Firtarina
Dalam potlucknya, mbak Firtarina menjelaskan tentang bagaimana ia melakukan meal preparation di keluarganya terutama perlakuan bahan lauk yang masuk ke dalam freezer.

Hampir sama dengan potluck sebelumnya, tahap awal tentunya adalah penentuan menu untuk sepekan. Kemudian bagaimana penyimpanan lauknya agar tetap dalam kondisi baik saat akan dimasak.

Mbak Firtarina menjelaskan caranya dengan memisahkan lauk per porsi 1x masak. Sehingga yang akan diolah benar-benar hanya yang akan dimasak saja. 
Saya melakukan meal prep, langsung potong-potong lauk yang akan dipakai sesuai jenis masakan. Misal, jika kita sudah berencana memasak rawon, maka saat akan dimasukan ke dalam freezer, daging sapinya sudah dalam bentuk potongan dadu agar lebih mempersingkat waktu saat memasak. 

3. Bumbu Dasar oleh Mbak Tya Navratilova
Dalam potlucknya, Mbak Tya menjelaskan tentang tiga bumbu dasar yaitu bumbu dasar putih, merah, dan kuning. 

Bahan yang diperlukan untuk bumbu dasar putih adalah 4 siung bawang merah, 8 siung bawang putih, 2 bonggol bawang Bombay, 4 kemiri yang sudah disangrai, 2sdt garam, dan sedikit minyak. Blender semuanya kemudian masak tanpa minyak hingga matang, dinginkan lalu simpan dalam wadah kaca berpenutup. Bumbu ini tahan 1-2 bulan di dalam kulkas bawah. 

Untuk bumbu dasar merah, tinggal menambahkan cabai merah. Sementara untuk bumbu dasar kuning maka tambahkan 2 ruas kunyit, 2 ruas jahe, dan 2 ruas lengkuas. 

Menurut saya, pembuatan bumbu dasar ini pasti akan sangat menghemat waktu masak. Karena terkadang yang memakan waktu adalah proses awal meracik bumbunya. 

4. Persiapan Bumbu oleh Mbak Endri
Serupa dengan potluck sebelumnya, mbak Endri juga membagikan tips persiapan bumbu sebelum memasak. Hanya saja, bentuknya berupa puree bawang putih, puree bawang merah, dan puree cabai.

Dari potluck Ini aku mendapatkan tips menyimpan bawang segar. Yaitu setelah dikupas kemudian masukkan ke dalam wadah tertutup baru simpan di dalam kulkas. 

MasyaAllah Tabarakallah
Banyak sekali ilmu yang dibagikan di kelas Bunda Cekatan. Benar-benar harus fokus memilih dan pasang rem agar tidak kebablasan belajar. 
Dan semoga aku bisa mempraktikkan ilmu-ilmu yang aku dapat, sehingga menguatkan kebahagiaan yang sedang aku usahakan di kelas Bunda Cekatan ini.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar