Halaman

24.10.18

Antara Cita-cita Dan Jalan Hidup

Assalamu'alaikum semuanyaa 💕


Day 3 dari 10 days challenge Rumbel Literasi Media Ibu Profesional Semarang. Tema hari ke-3 ini adalah Cita-cita. 


Ada yang masih inget apa cita-cita kalian waktu masih kecil?
Aku masih inget banget kalau dari masih kelas 4 SD aku selalu ingin menjadi seorang apoteker. Agak lupa siy awalnya gimana sampai aku ko ngotot banget ingin jadi apoteker, cuma samar-samar aku inget kalau dulu aku pernah pergi ke puskesmas untuk cek golongan darah dan entah gimana ceritanya itu langsung ngebentuk image bahwa tenaga kesehatan itu keren. 
Cita-cita menjadi apoteker ini masih bertahan sampai aku SMP. Aku makin sering kepo soal pekerjaan apoteker dan makin ngerasa kalo apoteker itu keren banget haha
Dulu kalau pelajaran biologi dan ada praktek di laboratorium, terus pake jas lab, rasanya udah kaya jadi apoteker beneran 😂

Mimpi jadi apoteker itu makin berkembang karena aku tahu aku bisa lanjutin sekolah ke SMF (Sekolah Menengah Farmasi) yang emang khusus belajar untuk jadi apoteker. 
Tapi, pas aku kelas 2 SMP qadarullah ayahku meninggal, dan banyak mimpi yang secara tidak langsung harus ditata ulang karena semua berkaitan dengan keuangan keluarga.
Ujian kelas 3 SMP, mamahku bilang bahwa sepertinya beliau tidak sanggup menyekolahkan aku ke SMF karena ternyata biayanya cukup tinggi, belum lagi ditambah biaya praktek yang pastinya juga ga sedikit. 
Akhirnya, aku melanjutkan sekolah ke SMA Negeri tapi masih menyimpan sedikit harapan untuk menjadi apoteker. 

Menyelesaikan masa SMA, masuk kelas 3 jurusan IPA karena ternyata masih ada keinginan untuk bisa kuliah di jurusan farmasi. 
Alhamdulillah masuk kelas 3 aku dapat beasiswa dan ternyata beasiswanya bisa dilanjutkan sampai ke jenjang kuliah. 
Semangat untuk kuliah farmasi makin menggebu nih karena persoalan biaya bisa diatasi dengan beasiswa.
Tapi mungkin memang bukan jalanku untuk menjadi seorang apoteker, ternyata yayasan pemberi beasiswa sudah menentukan jurusan-jurusan perkuliahan yang bisa diambil untuk mendapatkan beasiswa tersebut dan jurusan farmasi tidak termasuk di dalamnya.
Sempet kecewa banget, tapi pilihannya dulu adalah antara kuliah atau tidak kuliah karena mamah sudah angkat tangan jika harus membiayai kuliah secara mandiri.

Dengan berat hati, akhirnya aku memilih jurusan lain untuk kuliah demi bisa mendapatkan beasiswa tersebut.
Alhamdulillah ternyata jalan Allah memang selalu yang terbaik untuk umatNya. Dengan mendapatkan beasiswa ini, banyak sekali kesempatan yang terbuka untuk hidup aku.
Banyak pelajaran hidup yang aku dapat dari kegiatan yang diadakan oleh yayasan pemberi beasiswa ini. 

Lalu bagaimana dengan urusan cita-cita?
Jujur, memang setelah gagal menjadi apoteker, aku sudah tak pernah lagi menentukan sebuah profesi sebagai cita-cita yang ingin aku gapai.
Aku kemudian menjadi pribadi yang sangat go with the flow, grab every opportunities that come to me.
Bingung sih jadinya, sampai sekarang pun jadi masih suka galau ingin jadi apa haha 
Menulis dan mengikuti tantangan ini pun sebetulnya adalah salah satu ikhtiarku untuk menemukan apa sebenarnya yang aku cita-citakan. 

Mungkin terlihat sangat terlambat ya untuk mencari apa yang sebenarnya ingin dilakukan dalam hidup ini. 
Tapi aku masih meyakini bahwa aku diciptakan dengan sebuah misi spesial yang masih harus aku temukan. 
Cita-cita besar semua manusia pastilah ingin menjadi bermanfaat bagi sesamanya. Maka itulah yang saat ini aku pegang teguh, hanya cara untuk mencapainya yang masih harus aku ikhtiarkan. 

Tulisan ini aku buat untuk mengikat apa yang sudah pernah aku lewati dalam hidup, dan semoga bisa menjadi pengingat agar aku terus belajar beradaptasi dengan skenario Allah SWT dalam hidupku. 

Hatur nuhun udah baca 💕

#wanita&pena
#day03
#RumbelLiterasiMedia

2 komentar:

  1. Meleleh mbak bacanya. Aku juga pernah ada di posisi mbak, kaya yang, udahlah ikutin aja alur hidup mau dibawa ke mana. Tapi saat diberi amanah jadi fasil kemarin ada satu hal yang kemudian membuatku sadar, bahwa misi hidup yang Allah titipkan akan selalu memanggil kita kembali seberapa jauh kita berusaha pergi dan menghindar.

    Mungkin saat ini misi hidup mbak Adis sedang memanggil-manggil agar si pemilik misi kembali di rel yang benar :) Semangaaaat!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya nih, lagi betul-betul mikirin apa kira-kira misi hidup yang udah didesain buat aku.

      Semoga aku ga jauh-jauh banget dari relnya yaa :)

      Hapus