Alhamdulillah, ternyata masih harus setor tulisan secara rapelan untuk tantangan ini 😣
Hari ke-08 di tantangan 10 hari Rumbel Literasi Media Ibu Profesional Semarang kali ini membahas sub tema Profesi.
Dulu, waktu masih kerja kantoran, rasanya bangga banget kalau harus mengisi form yang ada kolom Profesi. Dengan bangga aku akan tulis Pegawai BUMN.
Setelah berhenti bekerja di ranah publik, otomatis tiap ada form serupa, kolom profesi akan aku isi dengan Ibu Rumah Tangga.
Cerita tentang kenapa aku akhirnya memilih untuk jadi ibu rumah tangga bisa dibaca di postinganku yang ini yaa :)
Awalnya agak gimana gitu ya menganggap ibu rumah tangga ini sebagai profesi. Karena rasanya hal ini emang sudah pasti melekat pada diri setiap wanita yang sudah menikah.
Ternyata rasa "gimana gitu" ini membuat aku kurang pede menjalani profesi ibu rumah tangga. Dan hal ini menyebabkan aku sering uring-uringan setiap harinya karena rutinitas pekerjaan yang sama.
Alhamdulillah Allah SWT mempertemukan aku dengan lingkungan yang baik, yang akhirnya mulai menyadarkan aku bahwa profesi ibu rumah tangga justru adalah profesi paling mulia untuk para wanita.
Bagi aku, ibu rumah tangga ini melekat untuk semua wanita baik yang bekerja di ranah publik maupun ranah domestik.
Semua wanita pasti menyandang gelar profesi kebanggaan ini.
Ada banyak cara Allah SWT untuk menyadarkan aku bahwa profesi yang aku geluti sekarang adalah yang terbaik untuk wanita.
Salah satunya adalah dengan menjadi ibu rumah tangga yang 24 jam waktunya kebanyakan dihabiskan di rumah, aku jadi punya banyak waktu untuk memperbaiki ibadahku.
Aku belajar banyak tentang kemuliaan seorang wanita dalam Islam justru setelah aku menjadi ibu rumah tangga. Saat masih menjadi pekerja kantoran dulu, rasanya aku terlalu banyak beralasan sehingga membuatku lalai untuk memperdalam ilmu agama.
Alhamdulillah Allah SWT mempertemukan aku dengan lingkungan yang baik, yang akhirnya mulai menyadarkan aku bahwa profesi ibu rumah tangga justru adalah profesi paling mulia untuk para wanita.
Bagi aku, ibu rumah tangga ini melekat untuk semua wanita baik yang bekerja di ranah publik maupun ranah domestik.
Semua wanita pasti menyandang gelar profesi kebanggaan ini.
Ada banyak cara Allah SWT untuk menyadarkan aku bahwa profesi yang aku geluti sekarang adalah yang terbaik untuk wanita.
Salah satunya adalah dengan menjadi ibu rumah tangga yang 24 jam waktunya kebanyakan dihabiskan di rumah, aku jadi punya banyak waktu untuk memperbaiki ibadahku.
Aku belajar banyak tentang kemuliaan seorang wanita dalam Islam justru setelah aku menjadi ibu rumah tangga. Saat masih menjadi pekerja kantoran dulu, rasanya aku terlalu banyak beralasan sehingga membuatku lalai untuk memperdalam ilmu agama.
Tapi aku juga tidak menutup kemungkinan bahwa suatu saat nanti, jika dibutuhkan, mungkin aku akan kembali bekerja di ranah publik.
Tentu saja ini selalu ada dalam obrolan menjelang tidur antara aku dan suami. Bukan hanya perkara keuangan, tetapi lebih kepada kebutuhan aku akan aktualisasi diri yang sampai saat ini sayangnya belum menemukan tempat yang menurut kami sesuai dengan apa yang aku inginkan.
Maka saat ini, aku sedang berusaha menjalankan profesi kebanggaan ini dengan penuh kesungguhan. Agar kelak aku bisa memetik hasilnya tanpa disertai rasa penyesalan.
Doakan aku bisa menjadi ibu rumah tangga yang baik untuk keluargaku yaa :)
Hatur nuhun udah baca 💕
#wanita&pena
#day08
#rumbelLiterasiMedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar