Halaman

22.10.18

Jatuh Cinta Pada Buku

Assalamu'alaikum semuanyaa 💕

Wuuiihhh lap-lap debu dan sarang laba-laba dulu nih dari blog ini hehe
Setelah sekian lama vakum posting blog karena keriweuhan hamil kedua dan hal-hal lainnya, Alhamdulillah sekarang mau mulai konsisten posting lagi, dimulai dengan ikutan challenge menulis dengan tema "Wanita dan Pena" yang diadakan oleh Rumbel Literasi Media Ibu Profesional Semarang :)


Tema hari pertama adalah tentang Masa Kecil.
Alhamdulillah, meskipun tidak dipenuhi kemewahan tapi masa kecilku selalu diisi dengan kebahagiaan dan kasih sayang.
Berkaitan dengan tema kali ini, sepertinya aku akan mulai cerita tentang bagaimana aku mulai gemar membaca dan akhirnya ingin mencoba untuk bisa menulis juga.
Semua berawal sejak aku berusia 3 tahun. Di usia itu, aku mengenal huruf dan bahkan bisa membaca. Hal ini disebabkan oleh Mamah yang pada saat itu sedang gencar mengajarkan Aa belajar membaca, sehingga setiap hari yang kudengar adalah tentang huruf dan cara mengeja. Akhirnya, malah aku yang lebih dulu lancar membaca dibandingkan Aa 😉

Kebisaan membaca ini ternyata berlanjut dan bahkan menjadi hobi. Semua tulisan yang ada di rumah aku baca, bahkan jika sedang jalan-jalan aku akan membaca semua plang iklan yang dilewati.
Hingga akhirnya aku berusia 5 tahun dan mulai ingin sekolah. Tapi ternyata aku menolak untuk bersekolah di TK, dan ingin langsung masuk SD saja.
Pada waktu itu, syarat umur untuk masuk SD belum seketat sekarang, dan aku diperbolehkan masuk SD dengan terlebih dahulu dites membaca koran oleh pihak sekolah.
Karena memang sudah lancar membaca, tidak ada kesulitan bagiku saat dites membaca koran, sehingga meskipun usia belum memenuhi akhirnya aku diterima bersekolah di SD tersebut.

Awalnya, orangtuaku hanya berniat menyekolahkan aku sebagai anak bawang saja, ikut-ikutan teman lain dan tidak dipaksa untuk sekolah setiap hari.
Tapi ternyata, aku menikmati proses sekolah ini, dan bahkan terpilih menjadi wakil sekolah untuk mengikuti lomba membaca tingkat SD. Bukan main bangganya saat aku bisa masuk koran lokal karena menjuarai lomba membaca tingkat kabupaten 🤩

Kesukaan pada membaca terus berlanjut meskipun orangtuaku tidak bisa membelikan banyak buku bacaan di rumah.
Yang aku ingat dulu aku hanya punya 2 buku cerita daerah, yang berjudul Manik Angkeran dan Dewi Andarini.
Selebihnya aku biasanya dibelikan bundelan majalah Bobo bekas yang hampir semua halamannya sudah penuh terisi coretan.

Novel pertama yang aku beli dari hasil mengumpulkan uang THR adalah Harry Potter And The Sorcerer Stone. 
Novel inilah yang sepertinya mulai membangkitkan imajinasiku ke tingkat yang jauh lebih luas, dan mulai membuatku berpikir bahwa tulisan seseorang bisa sangat berpengaruh pada orang yang membaca tulisan tersebut. 
Novel ini yang berhasil meyakinkanku bahwa lautan kata yang dirangkai dengan imajinasi bermakna bisa membawa pembaca menuju dunia kecil yang sama sekali berbeda dengan dunia nyata sebenarnya. 
Rasanya seperti melakukan perjalanan tanpa perlu beranjak dari sebuah kursi yang nyaman.

Dari situ mulailah aku mengenal berbagai macam jenis novel, dan mulai bermimpi untuk bisa menuliskan sesuatu yang juga bisa dibaca oleh orang lain. 
Sayangnya, aku masih kurang serius mendalami mimpi yang satu ini. 
Masih banyak hal yang harus aku pelajari supaya bisa menghasilkan tulisan yang bermakna bagi orang lain.

Semoga, dengan rajin menuliskan berbagai hal di blog ini, kemampuan menulisku bisa berkembang dan mimpiku menjadi penulis bisa terealisasikan.
Aamiin 

Hatur nuhun udah baca yaa 💕

#wanita&pena
#day01
#RumbelLiterasiMedia

2 komentar:

  1. Masya Allah 3 tahun udah bisa baca, kereeen. Aku masih ingusan wkkw. Ayo mbak Adis pasti bisa! At least nulis buat di blog dulu, nanti pelan-pelan bikin buku. Aku kalau lagi malas nulis ingat bahwa salah satu yang bisa diwariskan ke anak adalah ilmu, kalau ibunya bisa mencatat dan menerbitkan buku, pasti sebuah hadiah istimewa sekali buat anak-anaknya :)

    BalasHapus
  2. Iya mbak, harus menantang diri sendiri niy untuk ikutan berbagai macam challenge, supaya makin pede kalo nulis haha

    BalasHapus