Halaman

15.9.19

Berdamai dengan rasa kecewa

Bismillah

Pernah ga siy, menginginkan sesuatu dengan amat sangat, tapi ternyata segimanapun udah diusahain tetep ga bisa kita dapetin?

Aku pernah
Berkali-kali tepatnya

Maka kekecewaan adalah sebuah perasaan yang sesungguhnya sangat akrab dalam kehidupan ini. Ga bisa dihindarin. Karena dalam hidup, ga semua yang kita pengen bisa kita dapetin kan.


Source : canva
Pas lagi ngadepin rasa kecewa, biasanya agak susah ya buat mikir jernih. Agak susah untuk berfikiran positif. Yang ada uring-uringan dan malah mungkin sampai suudzon sama ketentuan Allah Subhanahuwata'ala 😭

Akupun dulu gitu. Sekarang juga kadang-kadang masih suka kumat sih hehe
Akibat kurangnya ilmu, dan mungkin juga kurang iman, setiap ngalamin kecewa rasanya langsung pengen marah sepuasnya, nangis secapeknya, berharap rasa kecewanya hilang.
Apa terus jadi lega?
Ternyata ga ya. Malah jadi makin capek karena energinya makin negatif dan ga habis tersalurkan lewat tangisan ataupun amarah. 

Seiring bertambahnya usia, aku makin paham bahwa hidup itu tentu datang sepaket dengan ujian. Dan kecewa adalah rasa yang sering muncul beriringan dengan hadirnya ujian dalam hidup kita. 
Jadi intinya kita ga akan pernah bisa deh menghindar dari yang namanya kekecewaan. Maka yang bisa kita lakukan adalah mencari gimana caranya supaya ketika hadir rasa kecewa, kita mampu berdamai dengan rasa itu dan menemukan cara yang tepat untuk bangkit dari kekecewaan yang menimpa kita. 

Ternyata, di Al Qur'an juga dibahas tentang hal ini. MasyaAllah. Emang harusnya tuh apa-apa cari di Qur'an dulu, supaya benar dan tepat penanggulangan segala masalah yang lagi kita alamin 🤭
Dalam surat Al Hadid ayat 22-23 Allah Subhanahuwata'ala berfirman : 
“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhmahfuz) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” “(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.”

Menurut tafsir Ibnu Katsir, ayat di atas kurang lebih menjelaskan bahwa takdir Allah itu berlaku untuk semua makhluk dan telah dituliskan bahkan sebelum makhluk itu tercipta. 
Hal ini perlu kita pelajari agar kita meyakini bahwa apa yang sudah ditakdirkan Allah akan menimpa kita maka tidak akan meleset sedikitpun. Begitupun sebaliknya, apa yang tidak ditakdirkan untuk kita maka tidak akan pernah menimpa kita. 

Sedemikian indahnya skenario yang sudah dibuat Allah Subhanahuwata'ala, maka seharusnya kita jangan sampai berputus asa jika kita tidak bisa mendapatkan apa yang sudah kita usahakan karena sejatinya jika hal itu adalah takdir kita maka pasti akan terjadi. 

Tapi namanya juga manusia ya, kecewa itu pasti selalu terbersit jika kita merasa sudah berusaha semaksimal mungkin tapi ternyata usaha kita tidak membuahkan hasil sesuai yang kita inginkan. 
Ada beberapa hal yang mungkin bisa kita kuatkan kembali dalam hati supaya kita bisa meminimalisir munculnya rasa kecewa dan tidak berlarut-larut berkubang dalam kekecewaan yang mungkin kerap menyapa.

Sabar dan Syukur
Dua hal ini perlu terus kita kuatkan dalam kehidupan sehari-hari. Kalo perlu, jadikan sifat ini sebagai senjata utama untuk mengarungi kehidupan. 
Ada sebuah hadist yang meriwayatkan tentang sifat ini :
“Sungguh mengagumkan perkara seorang yang beriman, sesungguhnya seluruh perkaranya adalah baik, dan tidak seorangpun memiliki itu kecuali untuk seorang yang beriman, jika ia mendapat kebaikan ia bersyukur, maka hal itu lebih baik untuknya dan jika ia mendapat keburukan ia bersabar, maka hal itu lebih baik baginya.” (HR. Muslim.)
Bergantunglah hanya kepada Allah Subhanahuwata'ala melalui sifat-sifat ini. Terus ucapkan syukur atas semua kebaikan yang telah kita terima, dan perkuat sabar ketika kekecewaan sedang menyapa kita. 
InsyaAllah akan lebih mudah bagi kita untuk melewati sebuah kekecewaan jika kita bersabar dan yakin bahwa semua merupakan takdir Allah yang harus kita imani.

Keluhkan semua kecewa hanya kepada Allah
Adalah sebuah hal yang wajar jika kita mengeluh saat sedang menghadapi sebuah kekecewaan. Yang harus kita perhatikan adalah kepada siapa kita mengeluh.
Di zaman sosial media seperti sekarang, kebanyakan orang secara spontan menyalurkan rasa kecewanya di halaman sosial media pribadi mereka. Padahal, hal ini bisa memperburuk rasa kecewa yang sedang dialami karena mungkin saja ada komentar dari para pembaca yang malah memperkeruh dan membuat suasana hati menjadi semakin kacau. 
Allah Subhanahuwata'ala berfirman :
“Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku” (Qs. Yusuf: 86)
Nah, sudah jelas tertulis di dalam kitab suci yang aku imani, bahwa hanya kepada Allah kita boleh mengadukan semua kesusahan dan kesedihan. Karena memang kesedihan, kesusahan, kekecewaan yang kita alami itu juga datangnya dari Allah. Dan hanya Allah yang bisa dengan mudah menghapuskan semuanya dari hati kita.

Perkuat Doa
Sudah kita ketahui bersama bahwa doa adalah senjatanya orang beriman. Selain sifat sabar saat menghadapi kekecewaan, maka kita pun harus memperkuat doa agar Allah mengkaruniakan hati yang lebih tegar untuk menerima semua takdir yang telah dituliskan. 
“Dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, Wahai Tuhanku.” (QS. Maryam: 4)
Sebagaimana tertuang dalam ayat di atas, Allah Subhanahuwata'ala selalu menjawab doa para hambaNya. Dan jawaban atas setiap doa adalah yang terbaik bagi permasalahan hambaNya.

Semoga kita semua bisa selalu berdamai dengan rasa kecewa yang kerap hadir dalam hidup kita.
Karena sejatinya, semua adalah takdir Allah Subhanahuwata'ala.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh 💕
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar