Halaman

19.9.19

Tentang Sahabat

Bismillah


Persahabatan bagai kepompong
Mengubah ulat menjadi kupu-kupu
Persahabatan bagai kepompong
Hal yang tak mudah berubah jadi indah
Persahabatan bagai kepompong
Maklumi teman hadapi perbedaan

Ada yang masih ingat lirik lagu itu?
Ketauan yaa angkatan berapa haha
Maklum, lagi belajar ga dengerin musik, jadi koleksi lirik yang masih tersimpan ya lirik lagu-lagu jaman dulu aja 😉
Lirik lagu ini simple tapi sangat catchy, jadi lewat bertahun-tahun pun masih nempel aja.

Yes. Postingan kali ini aku mau ngomongin soal persahabatan.
Pasti pada punya sahabat dong ya?
At least teman curhat terdekat yang tau banget lika-liku perjuangan hidup dari jaman dulu dan sampe sekarang pun masih update perkembangan hidup masing-masing. 


Kita udah sering ya denger quote yang bilang kalo kita ga pernah bisa memilih mau lahir dari keluarga yang seperti apa karena itu adalah karunia Tuhan buat kita. 
Nah, hari ini pas lagi browsing quote tentang persahabatan, aku nemu quote yang aku tampilin di atas tuh. Dan menurutku, quote itu emang pas banget untuk ngegambarin segimana berharganya sahabat dalam hidup kita. 

Sahabat adalah keluarga yang kita pilih
Secara ga langsung, sahabat itu statusnya setara atau malah terkadang lebih dekat dibanding keluarga. 
Kalo keluarga itu ga bisa kita pilih, maka kita bisa banget milih mau sahabatan sama orang yang kaya gimana. 
Asik kan ya?🥰

Kita bisa dengan sadar memilih mau dibentuk menjadi orang yang seperti apa saat kita memilih bersahabat dengan seseorang. 
Pernah denger dong ya hadist Nabi Muhammad Shalallahu'alaihi wasallam yang isinya:
“Perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhori & Muslim).
Dari hadist di atas kita bisa tangkap kalau memilih sahabat itu sedikit banyak akan menentukan mau jadi seperti apa kita kelak. Maka biasanya sahabat itu visinya kurang lebih sama, frekuensinya pun sama, sehingga bisa sangat cocok bertukar cerita apapun. 

Sahabat itu selalu ada
Dari dulu, jaman masih suka cari quote untuk dijadiin status media sosial, ada satu quote tentang persahabatan yang sampai sekarang masih selalu nempel buat aku. 
Friends are like stars, not always seen but they're always there
Maka begitulah aku memperlakukan sahabat aku. Ada beberapa orang yang bisa kukatakan sahabat. Buatku, mereka layaknya bintang. Kita ga bisa terlalu sering ketemu, apalagi sekarang dengan kesibukan hidup masing-masing. Tapi aku tahu, kapanpun aku butuh tempat untuk mengeluarkan segala hal yang menumpuk, they will always be there for me. Like I were for them.

Mereka akan selalu bersedia meminjamkan telinganya untuk mendengar segala keluh kesahku tentang hidup.
Mereka sudah terlatih untuk tidak menghakimi apapun keputusan yang aku ambil. Mereka mengawasi, memberi masukan saat aku minta, dan mendukung semua jalan hidup yang aku pilih tanpa banyak tanya. 
Terima kasih wahai kalian.  Berkat kalian hidup aku semakin berwarna, bermakna, dan bahagia.
Semoga Allah Subhanahuwata'ala selalu menjaga kalian dimanapun kalian berada.

Sahabat bertumbuh bersama
Di kotak memoriku, masih ada satu lirik lagu tentang sahabat yang selalu sukses bikin aku nostalgia mengingat masa-masa indah bersama para sahabat. Adalah lagu dari Vitamin C yang judulnya Graduation.
As we go on, we remember, all the times we had together. And if our life change from whatever, we will still be friends forever.
Sambil nulis inipun rasanya aku haru, kangen sama sahabat-sahabatku yang dari dulu jadi saksi hidup bertumbuhnya aku hingga menjadi pribadi yang seperti sekarang.
Persahabatan yang tentunya ga selalu mulus. Ada satu masa dimana aku benar-benar bertindak semaunya, hingga membuat salah satu sahabatku marah dan akhirnya kami sempat berjauhan bahkan saat berpapasan pun tak saling bertegur sapa.
Aku yang pongah luar biasa, merasa paling benar, dan enggan meminta maaf akhirnya malah merusak hubungan persahabatan yang sudah terjalin sekian lama.
Alhamdulillah Allah bukakan hati aku, hingga akhirnya hubungan kami membaik dengan sendirinya dan ia kembali menjadi salah satu sahabat yang paling bisa kuandalkan hingga saat ini. If you ever read this post, you know who you are, Bu :)

Persahabatan adalah salah satu topik yang selalu berhasil membuat hatiku menghangat. Tak jarang di saat kepenatan menjalani rutinitas sebagai ibu datang, aku sengaja menghubungi sahabatku untuk sekedar update tentang kehidupannya. 
Talk to my best friend is my kind of me time.
Bertukar kabar, sedikit nostalgia masa lalu, biasanya berhasil menaikkan mood yang sempat down hingga aku kembali punya energi untuk berhadapan dengan suami dan dua buah hati.

Terima kasih tak terhingga untuk semua sahabatku, yang bersedia bertumbuh bersamaku, menyaksikan segala keajaiban tingkahku, dan tak lelah mengarahkan aku untuk selalu menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya.
I can't thank you all enough.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh 💕

Tidak ada komentar:

Posting Komentar