Halaman

15.9.19

Untukmu yang sedang sedih

Bismillah

Postingan sebelum ini, aku ngomongin soal kekecewaan kan ya. Qadarullah setelah nulis itu, aku nonton kajian Ust. Firanda yang membahas tentang bagaimana caranya supaya hati kita lebih ringan ketika musibah tengah menimpa. 

Maka, di postingan ini aku akan coba tulis hasil dari aku denger kajian itu yaa. Semoga ada manfaat yang bisa diambil. 


Pada kajian ini, ust. Firanda membahas renungan yang bisa membantu kita lebih bersabar tatkala menghadapi hal-hal yang menyedihkan hati kita. 
Kalo kita praktekin bener-bener, ini bisa jadi cara move on yang ciamik dan insyaAllah berhasil bikin kita selow setiap kesedihan menghampiri kita. 
Yuk kita bahas satu-satu ya

Ujian adalah tabiat kehidupan
Hal pertama yang perlu kita ingat ketika kita sedang mengalami kesedihan adalah bahwa Allah Subhanahuwata'ala memang menciptakan kehidupan ini untuk menguji para hambaNya. 
Seperti dikatakan dalam surat Al Mulk ayat 2:
"Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun"
Maka ujian sejatinya adalah tabiat kehidupan. Termasuk di dalamnya adalah kesedihan karena apa yang kita inginkan tidak berjalan sesuai dengan rencana. 
Berkaitan dengan itu, maka kita harus persiapkan hati kita untuk senantiasa menghadapi ujian-ujian Allah yang pasti akan menghampiri selama kita hidup di dunia.
Kalo kita udah sadar bahwa hidup itu pasti ada ujian, insyaAllah kita bisa lebih sabar ngadepin setiap ujian yang datang dan bisa lebih cepet bangkit dari kesedihan.

Semakin tinggi iman, semakin berat ujiannya
Setelah sadar bahwa hidup itu sepaket sama ujian, lalu kita juga harus tahu bahwa semakin tinggi iman seseorang maka ujian yang datang akan semakin berat.
Dengan sadar akan hal ini, maka kita akan lebih mudah untuk sabar karena kita yakin banget kalo Allah kasih ujian ini karena Allah tahu kalo kita mampu melewatinya. Jika saat diuji imannya lebih kuat, maka ujiannya akan ditambah. Sebaliknya kalo imannya melemah, maka akan Allah kurangi kadar ujiannya.
Tau kan ya, siapa hamba Allah yang paling berat ujiannya? 
Nabi Muhammad Shalallahu'alaihi wasallam
Ujian yang kita alami ga ada apa-apanya deh dibanding sama yang dialami oleh Beliau. Di antara ujian Beliau nih ya: ditinggal meninggal oleh Khadijah sang kekasih hati, ditinggal meninggal oleh 6 orang anaknya, diusir dari kampungnya, dihina, kesulitan hidup dan ekonomi, dan masih banyak lagi. Coba baca sirah nya supaya makin cinta sama Beliau :)

Ujian sebagai penggugur dosa
Sebagai manusia, tentu kita adalah makhluk yang mempunyai banyak sekali dosa. Maka datangnya ujian adalah sesuatu yang wajar terjadi sebagai akibat dari dosa-dosa yang sudah kita lakukan. Sebagaimana firman Allah dalam surat Asy Syura ayat 30 :
"Tidaklah suatu musibah menimpamu kecuali akibat dari perbuatanmu sendiri. Dan Allah memaafkan banyak kesalahan."
Dengan begitu banyak dosa yang kita punya, Allah Subhanahuwata'ala masih sangat menyayangi kita dan ingin mengangkat kita ke surga. Karena amalan kita yang berkurang akibat banyaknya dosa, maka Allah Subhanahuwata'ala berikan ujian agar kita bisa mendapatkan pahala kesabaran yang sangat besar sehingga bisa naik derajat menuju surga.
Dalam sebuah hadist Rasulullah Shalallahu'alaihi wasallam menerangkan bahwa tidak ada sebuah keletihan, kesedihan, kekhawatiran, kegelisahan, gangguan, dan bahkan duri yang terkena kaki melainkan menjadi penggugur dosa jika dihadapi dengan penuh kesabaran. 
Sadari penuh akan hal ini, maka InsyaAllah akan lebih mudah bagi kita untuk bersabar ketika menghadapi ujian.

Allah Subhanahuwata'ala ingin kita beribadah dengan berbagai jenis
Misalnya ada seorang hamba yang sudah dikaruniai kekayaan oleh Allah Subhanahuwata'ala. Harta tersebut membuatnya menjadi hamba yang bersyukur, banyak bersedekah, pergi umroh, dan hal-hal baik lainnya. 
Tapi Allah Subhanahuwata'ala ingin melihat hamba ini mempunyai ibadah lain. Maka Allah turunkan ujian misalnya berupa kematian anaknya. Sehingga ada bentuk ibadah lain dari hamba tersebut yaitu kesabaran ketika mengalami musibah. 

Musibah yang menimpa kita adalah sebagai pencegah dari musibah lain yang lebih besar
Saat menjelaskan poin ini, ust. Firanda menceritakan tentang kisah Ubaidillah bin Zihad dan anak buahnya. 
Pada suatu masa, ada salah satu anak buah Ubaidillah yang jatuh dan mengalami patah kaki. Tentu saja ia sedih dan marah akan ujian yang menimpanya ini. Kemudian datang Abu Khilabah dan berkata : "Sabar, musibah ini akan mendatangkan kebaikan"
Anak buah Ubaidillah tentu tidak terima dan berkata : "Kebaikan macam apa yang terjadi dengan kaki patah seperti ini?"
Lagi-lagi Abu Khilabah hanya berkata : "Sabar"
Tak berapa lama, datanglah surat perintah dari Ubaidillah kepada anak buah tersebut yang berisi perintah untuk menghadang cucu Nabi Muhammad Shalallahu'alaihi wasallam kemudian membunuhnya. 
Namun karena kaki yang patah maka ia tidak bisa melaksanakan perintah tersebut.
Barulah kemudian ia menyadari bahwa apa yang dikatakan Abu Khilabah adalah benar. Jika ia tidak patah kaki, maka ia akan menjadi pembunuh cucu Nabi. Sungguh musibah patah kaki telah menyelamatkannya dari musibah yang lebih besar. 

Berbuat baik saat terkena musibah
Saat terkena musibah, umumnya kita menjadi malas untuk berbuat baik karena terlalu fokus akan kesedihan yang kita alami.
Padahal ada dua hal yang bisa mendatangkan kebahagiaan saat tertimpa musibah, yaitu ikhlas karena Allah dan berbuat baik kepada orang lain.
Dengan berbagi kebahagiaan kepada orang lain, maka akan membantu mengurangi kesedihan yang sedang kita alami.

Ucapkan Innalillahi wa Inna ilaihi raji'un begitu terkena musibah
Kalimat ini adalah kalimat penguat yang sangat luar biasa saat kita terkena musibah. Kita meyakini bahwa semua datang dari Allah dan akan kembali kepada Allah.
Beriman kepada takdir Allah akan membuat kita menjadi lebih tenang dalam menghadapi ujian yang datang.

Jangan terlalu membuka lembaran lama
Salah satu sifat dari setan adalah ingin agar manusia bersedih. Karena jika sedang bersedih, maka manusia cenderung lalai dalam melaksanakan kewajiban-kewajibannya.
Bujuk rayu setan banyak sekali bentuknya. Salah satunya adalah membuat kita terlalu mengingat musibah yang sudah pernah terjadi hingga kita berkubang dalam kesedihan. Oleh sebab itu, kita harus bisa mengontrol diri kita agar tidak terlalu mengingat apa yang sudah terjadi dan berusaha untuk terus melangkah dengan lebih baik lagi.

Mengingat nikmat Allah Subhanahuwata'ala
Dengan bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan Allah ,kita akan bisa melihat bahwa masih banyak orang yang jauh lebih menderita daripada kita.
Terus bersyukur akan nikmat Allah akan membantu kita lebih ringan dalam menghadapi ujian yang sedang menimpa.

Doa menghilangkan kesedihan
Doa adalah senjata umat muslim. Salah satu doa yang diajarkan Rasulullah saat kita bersedih adalah ;
ini;
اللهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ، وَابْنُ عَبْدِكَ، ابْنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِي بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيعَ قَلْبِي، وَنُورَ صَدْرِي، وَجِلَاءَ حُزْنِي، وَذَهَابَ هَمِّي
”Ya Allāh , sesungguhnya diri ini adalah hamba-Mu, anak dari hamba laki-laki Mu, dan anak dari hamba perempuan-Mu, Ubun-ubunku berada dalam genggaman-Mu, Hukum-Mu telah berjalan, dan keputusan-Mu merupakan keputusan yang adil, Aku memohon dengan seluruh nama-nama-Mu, yang engkau namai diri-Mu, atau nama yang engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau telah engkau ajarkan kepada seseorang dari hamba-Mu, atau nama yang masih engkau simpan disisi-Mu, jadikan Al-Qur’an sebagi penentram jiwaku, cahaya hatiku, pelenyap duka dan lara ku.”


Demikianlah hasil rangkuman aku dari kajian Ust. Firanda yang berjudul Untukmu Yang Sedang Sedih.
Mohon maaf kalo ada yang kurang, ada salah penafsiran, soalnya ust. Firanda cepet banget ngomongnya, ini aja aku bulak balik dengerin ulang demi meminimalisir kesalahan 😆

Semoga ada manfaatnya yaa
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh 💕

Tidak ada komentar:

Posting Komentar