Halaman

7.7.20

Jurnal Pekan 7 Kelas Kupu-kupu

Bismillah

Tak terasa sudah masuk pekan ke-7 di kelas kupu-kupu bunda cekatan ini. Kurang satu pekan lagi maka aku akan mencapai garis finish.

Di pekan ini, kami diminta untuk merayakan kemajuan bersama mentor. Sayangnya, sejak pekan lalu mentorku menghilang. Jadi tak banyak yang bisa kuucapkan padanya, semoga hashtag #terimakasihmentor bisa cukup menggambarkan rasa terima kasihku padanya. 


Di pekan ini juga kami diminta mewarnai gambar seekor kupu-kupu menjadi yang paling cantik menurut kami. Berikut hasil karya yang aku buat untuk pekan ke-7 ini: 


Saat menggambar dan mewarnai kupu-kupu ini, aku berusaha menggambarkan perasaanku menjalani kelas kupu-kupu ini melalu warna yang aku pilih.

Bagian tengah menggambarkan perasaanku melewati pekan demi pekan. Warna emas paling atas mewakili kebahagiaanku bisa melewati kelas kupu-kupu ini dengan segala keterbatasanku. Warna biru mewakili perasaan galauku di pekan 1 dan 2. Warna orange mewakili munculnya perasaan semangat saat memasuki pekan 3 dan 4. Warna merah mewakili semangatku yang sedang on fire belajar membuat portofolio anak di pekan 5. Warna ungu mewakili kesedihanku di pekan 6 dan 7 karena mentorku hilang tak ada kabarnya.

Kepak sayap kupu-kupu yang aku lakukan mungkin tidak seindah dan semenakjubkan kupu-kupu lainnya.
Tapi aku bangga dan memberi apresiasi pada diriku sendiri karena berhasil konsisten belajar tengang portofolio anak selama tahap mentorship ini. 
Semoga kepak sayapku bisa semakin lebar, semakin luas memberi manfaat, khususnya untuk anak-anakku kelak.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

30.6.20

Jurnal Pekan 6 Kelas Kupu-kupu

Bismillah

Memasuki pekan ke-6, alhamdulillah sudah lebih dari separuh perjalanan di kelas kupu-kupu bunda cekatan ini, kami diminta untuk bisa mempertahankan semangat, bahkan untuk lebih semangat lagi agar bisa finish strong!

Di pekan ke-6 ini, kami diminta untuk merayakan keberhasilan. Setiap harinya kami mengisi sebuah jurnal tentang keberhasilan yang diraih di hari itu, kemudian menganalogikan diri kami dengan sebuah gambar. 


Di tahap mentorship ini aku fokus untuk belajar portofolio anak. Mbak Almira sebagai mentor membantuku dalam proses pendokumentasian portofolio anak menggunakan Google form yang nantinya akan langsung terkoneksi dengan google sheet. Sehingga harapannya dokumentasi kegiatan anak-anakku akan lebih rapi dan sistematis.

Alhamdulillah di pekan ini aku bisa fokus membersamai anak-anak berkegiatan. Berhasil membuat lesson plan harian sesuai usia dan kebutuhan masing-masing anak. Berdasarkan apa yang kualami, kembali lagi konsistensi dan komitmen menjadi kunci kesuksesan untuk mewujudkan niat yang sudah dituliskan. 
Tujuan yang jelas di awal juga sangat membantu aku untuk fokus dalam menjalani tahap demi tahap yang harus dilewati. 
Di awal kelas Bunda Cekatan jujur aku merasa ngawang-ngawang, karena tujuanku tidak terlalu jelas. Baru di tahap mentorship aku merasa tujuanku mantap sehingga akupun bisa menjalani setiap tahapan dengan penuh kesadaran.



Dalam sepekan ini juga banyak yang aku rasakan setiap harinya. Jika dianalogikan dalam bentuk gambar, kurang lebih seperti pada gambar di atas. Ada hari dimana aku sangat lelah, lalu esoknya aku merasa seperti pelangi karena membiaskan kebahagiaan dari orang-orang rumah. Di hari Ahad aku melonggarkan kontrol diri sehingga merasa enjoy di setiap momen yang ada. Hari Senin kembali merasa complicated karena ada beberapa masalah yang terjadi. Alhamdulillah di hari Selasa semua baik-baik sehingga aku merasa seperti sedang ada dalam sebuah perayaan kegembiraan.

Sebetulnya akupun membutuhkan gambaran dari mentor tentang diriku, namun qadarullah mbak Almira tidak bisa dihubungi sejak hari Ahad. Penilaianku tentang mbak Almira adalah beliau sangat cool dan sistematis. Aku memang baru mengenalnya, namun dilihat dari cara bicara, cara membuat konten di sosial media, dan juga hasil kerja yang pernah beliau tunjukkan padaku menunjukkan bahwa beliau punya kapasitas yang mumpuni dan patut diperhitungkan. MasyaAllah.

Testimoni pekan ini kudapat dari suami. Beliau yang melihat perubahanku sehari-hari. Alhamdulillah pekan ini mendapat kesan positif karena beliau pun selalu mendapat report menyenangkan dari teteh tentang kegiatan sehari-hari. 

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

22.6.20

Jurnal Pekan 5 Kelas Kupu-kupu

Bismillah

Pelan tapi pasti, alhamdulillah sudah mulai kembali menemukan semangat dan ritme di kelas buncek ini. 

Pekan ini, kami diminta untuk mengecek progres dari setiap action plan yang sudah dibuat sebelumnya, kemudian mengadakan false celebration dengan mentor. 

Mentorku tersayang, menyimak materi lebih dulu dan langsung menghubungi aku untuk mengadakan false celebration. Mbak Almira menyatakan komitmennya untuk menyediakan waktu khusus untuk chat aku di jam 11 setiap malam. MasyaAllah aku terharu sekali dengan perhatiannya.
Berkat ini, semangatku terpercik kembali. Aku malu dengan komitmen dan semangat mbak Almira sehingga akupun menata kembali komitmen diri untuk proses mentorship ini.

Terkait progres dari action plan yang sudah dibuat, penjabarannya sebagai berikut:
🌟 tujuan pertama ttg manajemen waktu. Sudah sepekan ini aku berusaha patuh pada jam online. Alasan utama karena anakku yang kecil mulai kepo kalo liat hape, jadi akupun terpaksa menaruh hape di tempat yang sulit dia lihat. Alhamdulillah ini malah membawa dampak positif, aku ga terlalu sering mainan hp, dan waktuku lebih banyak dipakai untuk kegiatan domestik dan nemenin anak pertama

🌟 tujuan kedua ttg manajemen emosi. Jujur memang ini belum ada progres, aku masih aja susah menahan emosi untuk ga bentak2 anak 😭

🌟 tujuan ketiga ttg portofolio anak. Seperti sudah kusampaikan sebelumnya, aku sudah mulai belajar ttg teori portofolio, dan akan ikut challenge kegiatan anak guna mengisi portofolio tersebut. 

Alhamdulillah, pekan ini aku sudah mulai terbayang tentang apa itu portofolio anak, jenis portofolio, dan juga mulai merapikan catatan dokumentasi kegiatan bermain bersama anak guna dijadikan bank data.

Semoga esok selalu lebih baik 

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

14.6.20

Jurnal Pekan 4 Kelas Kupu-kupu

Bismillah

Pekan ini, alhamdulillah Allah Subhanahuwaataala memberikan kemudahan untuk aku menyimak dan mendengarkan materi dari ibu Septi tanpa banyak drama menghalangi.

Dan jujur, materi dan diskusinya menohok lahir batin hehe
Terutama di bagian prioritas.
Saat ini, kelas Bunda Cekatan memang bukan di prioritas teratas, sehingga banyak alasan yang mungkin sebetulnya bukan halangan berarti untuk menyimak materi, mempraktikkan ilmu, dan juga mengerjakan jurnal.

Pekan ini, kami diminta untuk check in dengan mentor masing-masing. Dalam proses ini kami diminta untuk kembali melihat kondisi mentorship termasuk juga tingkat kenyamanan dengan mentor atau mentee yang sudah kita pilih.

Aku kemudian menghubungi mentorku terlebih dahulu. Alhamdulillah hasil check in, kami sama-sama nyaman dengan proses mentorship ini dan akan melanjutkan hingga pekan terakhir nanti.

Mbak Almira selaku mentorku juga mengkonfirmasi kembali tujuan dari proses mentorship ini yaitu aku ingin belajar membuat portofolio anak dengan optimalisasi google sheet dan gform. 

Satu hal yang kami perbaiki bersama adalah waktu dan metode mentorship. Sebelumnya kami selalu berusaha mencocokkan jadwal untuk diskusi, tapi dengan segala keterbatasan sangat sulit untuk kami online di jam yang sama. Akhirnya setelah check in kemarin, kami memutuskan untuk bisa chat kapan saja ketika kami perlu dan akan dibalas ketika pihak lainnya sedang berada di jam online. Meskipun mungkin tidak bisa langsung berbalas, tapi rasanya cara ini lebih membuat kami nyaman.

Mulai pekan depan, aku akan mengikuti challenge bermain bersama anak. Sudah aku sampaikan pada mbak almira, keinginanku untuk mulai mendokumentasikan kegiatan itu dengan lebih baik sehingga bisa mulai membuat portofolio anak secara sederhana.
Semoga ke depannya selalu lancar.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

8.6.20

Jurnal Pekan Ketiga Kelas Kupu-kupu

Bismillah

Setelah agak terlena efek libur ramadhan disambung lebaran, akhirnya kelas kupu-kupu kembali dimulai.
Bagiku pribadi, jujur agak susah menyimak materi dan diskusi. Kedua anakku selalu repot setiap aku minta waktu untuk menyimak, dan malah jadi berebut minta waktu screentime. Ketika mereka tidur, ternyata aku kelelahan dan juga ikut tidur.

Pekan ketiga ini kami diminta untuk kembali melihat mindmap dan menentukan goals, plan, dan prioritas apa yang hendak dicapai.

Sejujurnya aku bingung karena tema yang aku ambil di tahap mentorship ini tidak tertulis di mindmap, tapi secara garis besar tujuan masih searah sehingga aku memutuskan untuk tetap ambil tema portofolio anak di tahap mentorship ini.


Berdasarkan tujuan yang sudah kutulis di mindmap, aku mencoba membreakdown lagi untuk menentukan step by step pencapaian tujuan dan juga deadline untuk diriku sendiri. 


Setelah itu, barulah aku menentukan prioritas dari apa yang sedang aku butuhkan. Saat ini, bukan aku merasa sudah cekatan di bidang manajemen waktu dan emosi, tapi di tengah masa pandemi yang belum tentu kapan berakhir, aku merasa butuh ilmu tentang portofolio anak agar proses belajar anakku di rumah bisa terdokumentasikan dengan baik.
Tentu saja ilmu tentang manajemen waktu dan emosi masih terus aku praktikkan. Apalagi menurutku ilmu ini tidak bisa dikuasai dalam waktu singkat. Perlu latihan berpuluhribu jam agar bisa cekatan dalam hal ini. 


Menyadari banyaknya keterbatasanku dalam mengerjakan banyak hal, maka aku hanya membatasi diri pada apa yang sekiranya sanggup aku lakukan di tahap ini.
Tujuan yang ingin kucapai sederhana saja, yang penting sebisa mungkin aku praktikkan supaya bisa bermanfaat kelak.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

13.5.20

Jurnal pekan 2 kelas kupu-kupu

Bismillah

Setelah di pekan pertama kami saling mengenal, di pekan kedua ini kami diminta untuk melakukan self assessment atas kemampuan kami dalam bidang yang akan jadi topik di tahap mentorship ini, yaitu portofolio anak.

Sebelum melakukan self assessment, kami pun sempat melakukan video call untuk kenal lebih dekat sehingga proses mentorship bisa berjalan lebih nyaman.
Alhamdulillah, mbak Almira orangnya ramah, asik diajak ngobrol, padahal kami sama-sama mengaku agak kurang nyaman untuk video call, tapi obrolan bisa mengalir begitu saja saat proses berkenalan kemarin. 
Aku juga sudah sempat follow dan stalking sosial medianya mbak Almira, untuk mendapatkan gambaran lebih jauh tentang pribadi mbak Almira.

Self assessment yang aku buat, aku tuangkan dalam sebuah tulisan yang kukirimkan pada mbak Almira sehingga mbak Almira bisa mengetahui sejauh mana pemahamanku tentang topik portofolio anak.
Sementara mbak Almira sendiri mengirimkan sebuah video yang menunjukkan apa saja yang sudah dia lakukan berkaitan dengan optimalisasi google form dan google sheet.

Dari hasil video call kemarin, mbak Almira menyampaikan bahwa sebaiknya kami peer mentoring saja, karena beliau baru saja mempunyai anak usia 6 bulan, jadi sama-sama belum pernah praktik membuat portofolio anak.
Menurutku untuk optimalisasi google form dan google sheet mbak Almira sudah sangat jago menggunakannya, dan sepertinya mendokumentasikan kegiatan anak melalui cara ini akan sangat menarik karena hasilnya akan terdigitalisasi dengan rapi dan runut.

Sejujurnya tahap mentorship ini sempat membuatku down, tapi setelah video call kemarin semangatku Alhamdulillah sedikit meningkat untuk bisa segera terbang menjadi kupu-kupu cantik.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh


8.5.20

Jurnal pekan 1 kelas kupu-kupu

Bismillah


Meskipun dengan terseok-seok, Alhamdulillah akhirnya kepompong itu terbang menjadi kupu-kupu. Tentu saja badgenya tidak sempurna, tapi aku banyak belajar di kelas Bunda Cekatan ini. Hal utama yang aku pelajari adalah kemampuan menahan diri. Menahan diri untuk tidak rakus melahap ilmu, termasuk juga menahan diri dari rasa iri karena melihat kepompong lain yang berubah menjadi kupu-kupu yang sangat cantik.

Jujur, di kelas buncek ini aku sering merasa left behind, melihat mahasiswa lain masyaAllah kemampuannya sudah melesat, sementara aku rasanya masih stuck di satu tahap. Tapi aku berusaha untuk menjadikan itu semua sebagai motivasi agar akupun tak kalah melesat seperti mahasiswa lainnya.

Di pekan pertama kelas kupu-kupu, kami ditugaskan untuk berperan sebagai mentor atau mentee bagi mahasiswa lain.
Dengan segala keterbatasan ilmu dan waktu, aku memutuskan untuk fokus sebagai mentee saja dan belum berani untuk mengambil peran sebagai mentor.

Aku membuat profil mentee di grup dan mencari mentor yang bisa membimbingku membuat portofolio anak. 
Alhamdulillah ada seorang mentor yang bersedia menjadi pembimbingku. Beliau adalah mbak Almira dari IP Surabaya Madura. Beliau akan membimbingku membuat portofolio anak dengan mengoptimalisasikan penggunaan Google sheet. 

Pada perkenalan pekan ini, kami bersepakat untuk janjian mentorship di hari Selasa dan Jumat pukul 09.00. Semoga tidak ada kendala berarti, karena mbak Almira sendiri sedang disibukkan oleh anaknya yang baru berusia 5,5 bulan. Semoga proses mentorship ini membawa manfaat dan keberkahan bagi kami berdua.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

22.4.20

Day 30 Jurnal 30 Hari Kelas Kepompong

Bismillah


Alhamdulillah, akhirnya berhasil juga aku menuliskan laporan jurnal tantangan 30 hari di kelas kepompong ini.

Meskipun sebetulnya aku tak sempat menjurnal hari ini, tapi aku tetap memberi badge excellent untuk diriku sendiri karena aku merasa sudah berusaha sebaik mungkin untuk konsisten menjurnal (termasuk menuliskan laporannya di blog ini).

Banyak hal yang kupelajari selama menjalani tantangan ini. Bahwa ternyata semangat memang harus dijaga betul, jangan sampai hanya ngegas di awal tapi kemudian memble di akhir. 
Perlu komitmen yang kuat untuk menjadikan sebuah hal yang baru menjadi kebiasaan baik yang bisa membawa perubahan positif dalam diri.
Terkait menjurnal, aku merasa ini cocok untuk terapi manajemen waktu dan manajemen emosiku, tapi aku harus meluangkan waktu khusus untuk membuka jurnal dan menuliskannya.

Semoga aku bisa terus belajar konsisten menjalani sesuatu yang baik bagi diriku khususnya.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional

Day 29 Jurnal 30 Hari Kelas Kepompong

Bismillah


Hari ini aku disibukkan dengan membantu tugas sekolah anakku. Mendampingin anak usia dini mengerjakan sebuah prakarya tentu banyak tantangannya. Dan ini cukup menguras energi aku, sehingga lagi-lagi aku tak bisa meluangkan waktu untuk sekedar membuka dan menulis jurnal.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh 

#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional

Day 28 Jurnal 30 Hari Kelas Kepompong

Bismillah


Jujur saja, aku malu menuliskan laporan jurnal tantangan ini. Di akhir tantangan malah lebih banyak badge need improvement :(

Sesungguhnya mengisi bullet journal itu sangat menyenangkan, dan bisa menjadi healing therapy untuk aku. Sayangnya menjurnal membutuhkan waktu khusus yang sekarang sedang sulit kudapatkan karena masih sibuk menemani anak-anak.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

#tantangan30hari
#bundacekatan
#kelaskepompong
#institutibuprofesional

Day 27 Jurnal 30 Hari Kelas Kepompong

Bismillah


Hari ke-27, membaca pengumuman di grup sekolah anak bahwa belajar di rumah akan diperpanjang hingga bulan Juni 2020.
Membaca ini cukup membuat shock karena banyak hal yang mesti diantisipasi, terutama mengatur kegiatan anak di rumah agar tidak membosankan dan tetap bermakna.

Maka hari ini disibukkan dengan mencari ide aktivitas, sehingga tak sempat membuat jurnal harian. Rencananya jenis aktivitas akan dibuat di jurnal, semoga bisa terlaksana.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional

Day 26 Jurnal 30 Hari Kelas Kepompong

Bismillah


Memasuki hari-hari akhir tantangan 30 hari ini, aku lumayan disibukkan dengan persiapan menghadapi ramadhan. 
Jadi, jujur saja, aku tak sempat membuka jurnal harian dan hanya mengingat to do list di kepala.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional

17.4.20

Jurnal Puasa Pekan Ketiga Kelas Kepompong

Bismillah

Waktunya berbuka puasa di pekan ketiga. Seperti sudah kuceritakan di jurnal sebelumnya, pekan ini aku masih melanjutkan puasa ngomel karena prestasi yang tidak membanggakan di pekan sebelumnya.


Pekan ini, Alhamdulillah ada perbaikan prestasi yang kuberikan untuk diriku sendiri. Dari 7 hari puasa, hanya ada 2 hari yang kuberi badge merah karena aku tak bisa menahan omelan khususnya pada anakku yang besar. Sungguh butuh effort yang luar biasa keras untuk bisa menahan ngomel pada anakku yang hampir berusia 5 tahun itu.

Ada 3 hari yang kujalani dengan sedikit omelan. Mostly disebabkan oleh anakku yang tak bisa diajak bekerjasama (atau aku yang kurang sabar?). Dan ada 2 hari yang lumayan mulus tanpa omelan. Agak sulit buatku untuk sama sekali tak ngomel dalam sehari huhu.

Overall, aku mengapresiasi diriku sendiri atas pencapaian puasa pekan ini. Meskipun masih harus terus diperbaiki karena aku sangat takut anakku akan kecanduan omelan seperti materi yang pernah kudapatkan di salah satu kulwapp kelas manajemen emosi. 

Keep fighting!

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Day 25 Jurnal 30 Hari Kelas Kepompong

Bismillah


Alhamdulillah, akhirnya hari ini bisa memperlakukan jurnal dengan proper. Aku bisa menuliskan daily task, mengisi habit tracker, menulis pengeluaran harian, dan menulis refleksi emosi yang terjadi hari ini. Semua bisa terlaksana karena anak-anak tidur cepat hehe.

Lega rasanya bisa menyelesaikan semua to do list yang ada. 

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional

Day 24 Jurnal 30 Hari Kelas Kepompong

Bismillah


Hari ini, bisa menuliskan daily task tapi tak sempat menulis refleksi dan menumpahkan emosi. Maka badge yang kuberi hanyalah satisfactory.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional

Day 23 Jurnal 30 Hari Kelas Kepompong

Bismillah


Hari ke-23, alhamdulillah kembali bisa menuliskan daily task di bullet journal sehingga rasanya tidak terlalu keteteran.

Setelah hampir sebulan dijalani, meskipun banyak skip, mencatat daily task di bullet journal ini membantu aku untuk decluttering my mind. Jadi kadang sebagai ibu, istri, dan juga pribadi, banyak sekali hal kecil yang sering luput saking printilannya yang harus dikerjakan. Dengan menulisnya meskipun terkesan tak penting ternyata mampu merapikan bahkan mengosongkan pikiran. Hal ini juga membantu aku untuk tidak hanya sibuk tapi juga produktif.

Sayangnya, memang butuh waktu khusus untuk menulisnya di jurnal, dan aku masih sering kesulitan untuk mendapatkan keistimewaan waktu luang di antara padatnya rutinitas sebagai ibu dari 2 anak balita.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional

16.4.20

Day 22 Jurnal 30 Hari Kelas Kepompong

Bismillah


Setelah kurang lebih satu pekan mengatasi mood swing yang membuat diri ini terlalu sibuk bahkan untuk membuka jurnal, akhirnya di hari ke-22 ini berhasil mengisi jurnal dengan baik.

Sebetulnya menjurnal itu bisa memperbaiki mood. Tapi, terkadang agak sulit mencari waktu untuk menjurnal, karena anak-anak butuh ditemani dan diperhatikan. Ketika anak tidur, aku memilih untuk ikut beristirahat demi kesehatan.

Semoga manajemen waktuku bisa membaik.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional

14.4.20

Day 21 Jurnal 30 Hari Kelas Kepompong

Bismillah



Hari ini, salah satu kelas online yang kuikuti kembali dimulai setelah beberapa pekan libur. Dan aku perlu mencatat karena setiap hari ada evaluasi yang harus dikerjakan.

Menulisnya di jurnal membantuku untuk bisa rutin melihat apa saja yang harus dikerjakan pada hari itu, termasuk tugas di kelas online yang sedang diikuti.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional

Day 20 Jurnal 30 Hari Kelas Kepompong

Bismillah


Wah, ternyata sudah masuk hari ke-20 🤩
Alhamdulillah hari ini kondisi badan sudah membaik, sudah bisa beraktivitas normal, kembali menemani anak bermain, dan kembali merencanakan kegiatan harian di dalam jurnal.

To do list untuk 2 hari ke depan dipersiapkan, karena berencana berbenah rumah menyambut datangnya Ramadhan.

Semoga semua berjalan baik.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional

12.4.20

Day 19 Jurnal 30 Hari Kelas Kepompong

Bismillah


Masih dalam kondisi badan ngedrop, pekerjaan domestik pun beberapa terbengkalai, sehingga menulis jurnal sama sekali tak terfikirkan.

Semoga segera sehat, agar bisa menuntaskan apa yang sudah dimulai dengan baik.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional

Day 18 Jurnal 30 Hari Kelas Kepompong

Bismillah


Qadarullah, per hari Jumat badanku ngedrop. Jadi aku memilih untuk memperbanyak istirahat dan memperbaiki asupan cairan plus vitamin C.

Dengan badan yang tidak fit, aku sama sekali tidak membuka jurnal. Sehingga badge need improvement kembali kusematkan.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional

9.4.20

Day 17 Jurnal 30 Hari Kelas Kepompong

Bismillah



Alhamdulillah, akhirnya hari ini berhasil mengalahkan rasa malas dan kembali membuka jurnal untuk kemudian menumpahkan seluruh emosi negatif yang sudah berhari-hari menumpuk sehingga menyebabkan timbulnya rasa malas yang luar biasa.

Lega rasanya.
Semoga mulai hari ini bisa kembali konsisten membuka jurnal setiap hari, agar manajemen waktu dan emosi bisa terus tertata dengan baik.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional

Day 16 Jurnal 30 Hari Kelas Kepompong

Bismillah


Waw, malu sekali rasanya melihat badge need improvement selama 3 hari berturut-turut. Jurnal ini juga mengajarkanku untuk jujur ternyata. Karena bisa saja aku menuliskan badge excellent di setiap harinya meski mungkin kenyataannya aku sama sekali tidak menyentuh jurnal.

Inilah yang aku sebut proses belajar. Tak perlu selalu bagus hasilnya, yang penting aku terus berusaha memperbaiki diri.

Dan tentunya melatih konsistensi.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional

Day 15 Jurnal 30 Hari Kelas Kepompong

Bismillah


Mood swing akibat sedang datang bulan sepertinya menjadi salah satu penyebab meningkatnya kemalasan pada diri ini.

Hari ke-15 lagi-lagi tak sempat menulis jurnal. Efeknya to do list lumayan berantakan karena banyak yang kelupaan.

Sungguh perjuangan untuk bisa konsisten.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional

6.4.20

Jurnal Puasa Pekan Kedua Kelas Kepompong

Bismillah

Memasuki pekan kedua, aku mulai bisa memilah dan memilih informasi tentang virus Corona sehingga tidak lagi terlalu mempengaruhi kondisi emosi yang sebelumnya timbul.

Maka di pekan kedua aku memutuskan untuk mengubah topik puasa, dan memilih untuk puasa ngomel baik itu pada anak maupun pada suami. Kuakui ini sangat berat. Bahkan nilai raport jurnalku pun menggambarkan betapa sulitnya aku berhenti ngomel.

Day 14 Jurnal 30 Hari Kelas Kepompong

Bismillah

Anak-anak hari ini sungguh meminta perhatian full dari orangtuanya. Hp sangat jarang dilihat, dan jam segini energiku sudah sangat terkuras dan tidak sanggup untuk menulis jurnal.

Dengan berat hati, badge need improvement kembali menghiasi kalender jurnal bulan ini.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional

Day 13 Jurnal 30 Hari Kelas Kepompong

Bismillah


Hari ini suami bikin acara membuat donat bersama anak sulung. Tadinya aku memilih untuk hanya menyimak dan bermain bersama si kecil. Tapi ternyata tidak bisa, ibu harus tetap turun tangan membereskan kekacauan yang terjadi.

Alhasil, energi ibu lumayan terkuras membetulkan tekstur adonan donat dan juga membereskan sisa-sisa perang di dapur. Maka penulisan jurnal pun hanya digunakan untuk mencatat pengeluaran harian, bahkan habit tracker pun belum sempat terisi.

Semoga besok lebih baik.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional

4.4.20

Day 12 Jurnal 30 Hari Kelas Kepompong

Bismillah


Alhamdulillah, hari ke-12 berlalu dengan baik. Kondisi rumah menyenangkan, kondusif, sehingga aku bisa meluangkan waktu untuk menulis jurnal dengan penuh kesadaran akan fungsi dari menjurnal itu sendiri.

Terkadang, aku mengisi jurnal dengan buru-buru karena takut anak keburu bangun atau masih ada urusan domestik yang belum selesai hingga pengisian jurnal menjadi sekedarnya, tanpa hiasan dan kesadaran penuh saat mengisinya.

Menjurnal ini selain sebagai terapi untuk merelease emosi, belajar untuk menentukan prioritas tugas sehari-hari, juga kugunakan sebagai sarana agar aku bisa praktek mindfulness dalam mengerjakan sesuatu.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional

3.4.20

Day 11 Jurnal 30 Hari Kelas Kepompong

Bismillah


Hari ke-11, Alhamdulillah bullet journal digunakan sebagaimana fungsinya yaitu untuk organize my present. Aku hanya memberi badge satisfactory karena aku merasa tidak maksimal menuliskan semua to do list yang seharusnya kulakukan.

Setelah kurang lebih 2 pekan rutin meluangkan waktu untuk mengisi bullet journaling, menurutku ini merupakan metode yang pas untuk manajemen waktu sekaligus manajemen emosi bagiku. 
Kuncinya memang ada pada konsistensi yang kerap kali kalah oleh kemalasan.

Keep up the good work Adisty :)

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional

2.4.20

Day 10 Jurnal 30 Hari Kelas Kepompong

Bismillah

Hari ini, jurnal kembali berfungsi sebagai tempatku untuk membuang "sampah" emosi negatif yang lagi-lagi datang tanpa diundang.

Konsisten menulis jurnal ini ternyata butuh effort yang cukup keras buat aku, karena anakku yang pertama sangat senang coret-coret, jadi setiap aku mengeluarkan buku dan pulpen, dia langsung ingin ikut bergabung nulis juga. 

Alhamdulillah sudah sampai di 10 hari pertama, semoga selanjutnya bisa lebih baik lagi.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional

1.4.20

Mencoba Peka Akan Panggilan Allah

Bismillah

So, ini semua dimulai dari keharusan #dirumahaja karena mewabahnya virus Corona di Indonesia. 
Salah satu dampaknya adalah anak-anak harus belajar di rumah bersama orangtuanya. 

Mulailah aku jadi guru untuk anakku yang saat ini sekolah usia TK A. Meskipun ga tiap hari, tapi ustadzah sekolah beberapa kali membuat semacam KBM online yang bisa dikerjakan anak dengan orang tua di rumah. 
Salah satunya adalah murojaah hafalan surat pendek. Alhamdulillah, anakku sudah hafal surat An Nas s.d Al Humazah, maka akupun lanjut memperkenalkan anakku dengan surat At Takatsur.

Niatnya, aku ingin sedikit-sedikit mengenalkan Bibah (anakku) dengan makna dari masing-masing surat yang sudah dia hafal. Maka aku mulai browsing video kajian tafsir surat pendek. Kumulai dengan kajian tafsir surat At Takatsur yang baru mulai diperkenalkan ke Bibah.
Bertemulah aku dengan video ini. Video yang diposting 6 tahun lalu. Dan video berdurasi 8 menit ini berhasil bikin aku bengong sebelum tidur saking meresapnya makna surat At Takatsur ini. 

Kucoba bikin resume ya dari kajian tafsir At Takatsur by ust. Nouman Ali Khan yang tadi aku share.

Alha (di awal surat) adalah bentuk past tense. Original word nya adalah *lahwu* yang literally artinya adalah entertainment.
Entertainment ini diartikan sebagai hal-hal yang keeps you busy and takes you away from something that you actually supposed to be doing.
Tersirat nih dari makna katanya, bahwa hal yang menjadi distraksi sebetulnya adalah hal yang kurang penting.

Kalo di bahasa indonesiakan, at-takatsur ini diartikan dengan bermegah-megahan. Arti dari ayat pertama adalah "bermegah-megahan telah melalaikan kalian". 
Di kajian ini, ada penjelasan ust.NAK yang bilang bahwa ketika urusannya sudah tentang mengingat Allah, maka uang dan bahkan anak kalian menjadi less important. Bahwa uang dan anak sebetulnya adalah distraction. 
Itulah inti dari surat At Takatsur. Bagaimana kita memperlakukan apa yang kita miliki sebagai jalan untuk selalu mengingat Allah. 

Diceritakan juga sebuah kisah di zaman Rasulullah. Bahwa dulu Rasulullah kelaparan, sudah beberapa hari tidak makan. Sahabat Abu Bakar dan Umar mendatangi beliau dalam keadaan yang juga kelaparan. Akhirnya mereka mendatangi rumah seorang sahabat yang lebih makmur. Mereka kemudian diberi makan dan minum. Saat ini Nabi berkata "inilah nikmat yang akan dipertanyakan nantinya".
Kebayang ga?
Kondisinya udah ga makan berhari2, ketika akhirnya bisa makan lalu Rasulullah mengingatkan bahwa nikmat ini kelak akan dipertanyakan. 
Lalu gimana dengan kondisi kita sehari2 yang bisa makan, bisa tidur, punya rumah, baju banyak?

Lalu ust.NAK juga menjelaskan bahwa ketika kita mendapatkan nikmat, selain sudah semestinya berkata Alhamdulillah atas nikmat tersebut maka kita juga seharusnya berkata Astaghfirullah karena nikmat ini akan dipertanyakan kelak.
And the more you have, the more you'll be ask.
Ga ada yang salah dengan punya lebih, tapi bersiaplah dengan jawaban ketika nanti dipertanyakan.

Nyatanya, semua hal yang membuat kita menjadi bermegah-megahan hingga melenakan adalah nikmat yang diberikan oleh Allah untuk kita. 
Maka kita harus selalu ingat untuk mempergunakan semuanya di jalan yang akan membuat kita selalu ingat sama Allah. 
Karena sejatinya semua adalah milik Allah. Dan semua akan ditanya pertanggungjawabannya kelak.

Last part.
Another form of na'im (nikmat) bagi kita sebagai mukmin adalah Al Qur'an dan Nabi Muhammad. Dua hal ini udah kaya ultimate blessing buat kita umat Islam. 
Lalu sudah seperti apa kita memperlakukan kedua hal tersebut?
Udah siap belum ketika nanti kita ditanya sama Allah soal tanggungjawab kita akan dua nikmat ini?

Kemudian, besokannya suamiku ngasih link dauroh belajar Bahasa Arab bersama Ust. Firanda. Jujur, aku awalnya pesimis banget bisa nyimak, secara anak-anak selalu tidur larut dan aku kaya udah ga ada otak dan energi untuk belajar hal baru.

Tapi, biidznillah malam ini aku berhasil nonton videonya dan bahkan bisa nyimak dan bikin catetan yang lumayan rapi sebagai ikhtiar aku untuk mengikat ilmu dari dauroh tersebut.


Dalam mukadimah dauroh tersebut Ust. Firanda bilang bahwa salah satu nikmatnya paham bahasa Arab adalah kita bisa lebih memaknai Al Qur'an sehingga bukan tidak mungkin kita akan lebih mudah menghafalkan Al-Qur'an.

Jelang tidur, karena kantuk belum datang, maka akupun berencana untuk menutup beberapa tab browser yang sudah terlalu lama terbuka dan belum terbaca artikelnya. Maka sampailah aku pada artikel ini yang sudah lama terbuka tapi tidak terbaca. 

MasyaAllah ternyata isinya bagus sekali, tentang mukjizat Al Qur'an yang sungguh luar biasa dan luput dari perhatian aku selama ini huhuhu. 

Aku rasanya merinding. 
Seperti Allah memintaku mendekat padaNya lewat Al Qur'an.
Aku kaya disuruh Allah untuk tekun belajar bahasa Arab, supaya bisa paham Al Qur'an dan maknanya dengan lebih mudah, supaya nanti ketika ditanya tentang apa yang sudah aku lakukan atas nikmat Al Qur'an, aku bisa menjawabnya dengan penuh tanggung jawab.

Mohon doanya, semoga aku bisa konsisten belajar, supaya aku bisa mudah menyerap ilmu yang kupelajari, dan supaya Allah menjaga niatku belajar hanya untuk Allah bukan karena ingin sombong karena dianggap pintar.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh