Halaman

20.5.19

Kisah Kaum Yasin

Bismillah
Banyak kisah dalam Al Qur'an yang bisa memberi kita pelajaran tentang kaum-kaum terdahulu. Salah satunya adalah kisah yang tertuang dalam surat Yasin. 

Dalam surat Yasin mulai dari ayat 13-27 ada kisah tentang dakwah Rasul Allah kepada suatu kaum. Yang menarik adalah bahwa Allah Subhanahuwata'ala menurunkan tiga Rasul sekaligus kepada kaum ini.

Allah Subhanahuwata'ala mengutus dua orang Rasul kepada suatu negeri (banyak ulama berpendapat bahwa yang dimaksud adalah negeri Anthakiyah). Namun penduduk negeri Anthakiyah mendustakannya. Sehingga Allah turunkan lagi satu orang Rasul untuk memperkuat dakwah dari dua Rasul sebelumnya. 
Mereka bertiga mendakwahi penduduk Anthakiyah agar beriman kepada Allah. Namun mereka membangkang dan mengatakan bahwa para Rasul itu hanyalah manusia biasa seperti mereka. Dalam pemikiran mereka, utusan Allah pastilah berbeda wujud dengan mereka, pastilah berasal dari kalangan malaikat. (Q.S Yasin ayat 13-15).

Penduduk negeri Anthakiyah tetap tidak percaya bahwa mereka adalah utusan Allah. Namun para utusan Allah tersebut mengatakan bahwa jika mereka berdusta pastilah mereka sudah terkena adzab Allah Subhanahuwata'ala. 
Merasa kalah argumen dengan ketiga Rasul tersebut, penduduk Anthakiyah akhirnya mengalihkan pembicaraan dan mulai berkata bahwa para Rasul itu membawa kesialan pada negeri mereka. Akibat perkataan ini, maka para utusan Allah tersebut menyebut penduduk Anthakiyah sudah melampaui batas. (Q.S Yasin ayat 16-19).

Kabar kedatangan Rasul ini sampai ke seluruh penjuru kota. Salah satu yang mendengarnya adalah orang beriman yang menurut Ibn Abbas bernama Habib. 
Setelah mendengar kabar kedatangan utusan Allah ini, Habib langsung menuju pusat kota dan menyeru penduduk Anthakiyah untuk mengikuti ajaran dari ketiga utusan Allah tersebut. (Q.S Yasin ayat 20-21).

Tampaknya seruan Habib pun tidak digubris oleh penduduk Anthakiyah. Namun Habib adalah orang yang cerdas dalam berargumen. Segala pertanyaan dari penduduk Anthakiyah dijawabnya dengan pertanyaan yang memaksa akal sehat untuk berfikir dan menerima kebenaran tersebut :
Mengapa aku tidak menyembah (Tuhan) yang telah menciptakanku dan yang hanya kepada-Nya-lah kamu (semua) akan dikembalikan?.” (QS. Yasin: 22).
 Mengapa aku akan menyembah tuhan-tuhan selain-Nya jika (Allah) Yang Maha Pemurah menghendaki kemudharatan terhadapku, niscaya syafa’at mereka tidak memberi manfaat sedikitpun bagi diriku dan mereka tidak (pula) dapat menyelamatkanku?. Sesungguhnya aku kalau begitu pasti berada dalam kesesatan yang nyata. ”(QS. Yasin: 23)
Kemudian setelah mengajukan pertanyaan yang mendobrak akal sehat tersebut, Habib langsung menyatakan keimanannya kepada Allah Subhanahuwata'ala :
Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu; maka dengarkanlah (pengakuan keimanan)ku.” (QS. Yasin: 24).
Dari riwayat Ibnu Abbas diceritakan bahwa setelah ia mengakui keimanannya tersebut, maka para penduduk Anthakiyah yang masih kafir serentak maju dan menginjaknya hingga kemudian ia terbunuh. Allah Subhanahuwata'ala menggolongkannya sebagai syahid dan memasukkannya ke dalam surga, sebagaimana diterangkan dalam ayat berikut :
Dikatakan (kepadanya): “Masuklah ke surga”. Ia berkata: “Alangkah baiknya sekiranya kamumku mengetahui.” Apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang dimuliakan”.” (QS. Yasin: 26-27).

Demikianlah kisah dakwah tiga orang Rasul Allah Subhanahuwata'ala kepada penduduk Anthakiyah dan juga kisah orang beriman yang berdakwah hingga Allah memuliakannya dengan memasukkannya ke dalam surga.
Semoga kita semua bisa memetik hikmah dari kisah ini .
Wallahu a'lam.

Sumber : Hisbah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar