Halaman

21.5.19

Kisah Nabi Zulkifli 'alaihissalam

Bismillah.
Tidak banyak kisah dalam Al Qur'an yang membahas tentang Nabi Zulkifli 'alaihissalam. Allah Subhanahuwata'ala menyebutnya dalam dua surat, yaitu surat Al Anbiya ayat 85-86 dan surat Shad ayat 48. Namun dalam ayat tersebut tidak rinci dijelaskan tentang waktu biaya berdakwah ataupun kaum yang didakwahinya. 


Nabi Zulkifli adalah anak dari Nabi Ayyub 'alaihissalam. Nama aslinya adalah Basyar. Ia dijuluki Zulkifli (yang mempunyai kesanggupan) setelah ia sanggup melaksanakan perintah raja yang berkuasa. 

Alkisah, Nabi Zulkifli hidup dalam masa raja Ilyasa. Raja tersebut tidak memiliki keturunan. Maka ketika ia sudah tua, ia mengadakan semacam sayembara untuk mencari siapa yang pantas menggantikan posisinya sebagai raja. 
Raja tersebut memberikan sebuah pengumuman. Barang siapa yang mampu berpuasa pada siang hari dan beribadah pada malam hari maka akan diangkat menjadi raja. Beliau juga menegaskan bahwa orang tersebut harus bersabar dan tidak marah dalam menghadapi segala urusan. 

Hanya Basyar yang menyanggupi tugas tersebut. Akhirnya beliau diangkat menjadi raja dan diberi gelar Zulkifli. 

Pada suatu ketika, Nabi Zulkifli pernah diganggu oleh iblis. Iblis datang dalam rupa musafir lanjut usia. 
Musafir tersebut datang di malam hari dan meminta untuk menemui Nabi Zulkifli. Pengawal istana sudah memerintahkan untuk kembali esok hari, namun musafir bersikeras untuk segera bertemu Nabi Zulkifli. Akhirnya Nabi Zulkifli menemuinya. Musafir itu mengatakan bahwa ia sudah dianiaya oleh suatu kaum. Maka Nabi Zulkifli memerintahkan iblis dalam wujud manusia itu untuk kembali esok malam untuk menyelesaikan masalahnya.

Pada hari berikutnya, musafir itu justru datang di pagi hari dan kembali mengeluhkan hal yang sama. Kemudian Nabi Zulkifli meminta musafir itu untuk datang hari berikutnya pada pagi hari. Namun pada hari berikutnya musafir itu justru datang pada malam hari.
Nabi Zulkifli masih terus bersabar menghadapi tingkah laku tamunya tersebut. Ia tetap menemuinya dan memperlakukannya dengan baik. Akhirnya iblis merasa kecewa karena Nabi Zulkifli tetap sabar dan sama sekali tidak marah. 

Seperti itulah tingkat kesabaran Nabi Zulkifli 'alaihissalam. Seperti yang Allah firmankan dalam surat Al Anbiya ayat 85 -86 :
Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris, dan Zulkifli. Mereka semua termasuk orang-orang yang sabar - dan Kami masukkan mereka ke dalam rahmat Kami. Sungguh, mereka termasuk orang-orang yang saleh.

Allah Subhanahuwata'ala juga menyebut dalam surat Shad ayat 48 bahwa Nabi Zulkifli 'alaihissalam adalah termasuk ke dalam orang yang paling baik :
"Dan ingatlah akan Ismail, Ilyasa' dan Zulkifli. Semuanya termasuk orang-orang yang paling baik." 

Semoga kita semua bisa meneladani kebaikan dan kesabaran Nabi Zulkifli 'alaihissalam.
Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar