Halaman

28.5.19

Kisah Nabi Dawud 'alaihissalam

Bismillah.
Di dalam Al Qur'an, ada beberapa surat yang menyebutkan kisah Nabi Dawud 'alaihissalam. Kisah yang diceritakan tidak rinci mengenai proses dakwah Nabi Dawud kepada kaumnya, tapi lebih kepada mukjizat yang Allah Subhanahuwata'ala karuniakan kepada beliau dan bagaimana beliau menggunakannya untuk kebaikan. 

Salah satu mukjizat yang diturunkan Allah Subhanahuwata'ala untuk Nabi Dawud adalah beliau bisa melunakkan besi. Sebagaimana dituliskan dalam Al Qur'an surat Saba ayat 10-11: 
 Dan sungguh, telah Kami berikan kepada Dawud karunia dari Kami. (Kami berfirman), "Wahai gunung-gunung dan burung-burung! Bertasbihlah berulang-ulang bersama Dawud," dan Kami telah melunakkan besi untuknya, - (yaitu) buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya; dan kerjakanlah kebajikan. Sungguh, Aku Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
Menurut tafsir, maksud dari ayat di atas adalah Allah Subhanahuwata'ala memberikan Nabi Dawud kemampuan untuk bisa dengan mudah bekerja dengan besi.
Pembuatan baju besi memang sudah ada sebelumnya, tetapi bentuknya masih belum aman untuk digunakan.
Berkat mukjizat melunakkan besi, maka Nabi Dawud mampu membuat baju besi dengan anyaman yang baik sehingga lebih aman untuk digunakan saat berperang. 

Mukjizat selanjutnya adalah Nabi Dawud dikaruniai kemampuan untuk bisa menyelesaikan permasalahan di antara dua pihak yang sedang bertikai. Allah Subhanahuwata'ala jelaskan kisah yang berkaitan dengan mukjizat ini dalam surat Saad ayat 21-26. 

Alkisah, ada dua orang yang sedang bertikai menemui Nabi Dawud yang sedang berada di balik Mihrab. Sebagian berpendapat bahwa dua orang ini adalah jelmaan malaikat. 
Nabi Dawud sempat kaget dan takut ketika mereka tiba-tiba berada di dalam Mihrabnya. Mereka kemudian mengatakan bahwa mereka adalah dua orang Yang sedang bertikai, dan meminta Nabi Dawud untuk bisa memberikan keputusan atas masalah mereka dengan adil.
Salah satu dari mereka bercerita bahwa temannya memiliki 99 ekor kambing dan ia hanya memiliki 1 ekor saja. Namun temannya itu ingin memiliki kambing kepunyaannya supaya kambing miliknya genap menjadi 100 ekor. 
Begitu mendengar cerita ini, Nabi Dawud langsung memutuskan bahwa orang yang memiliki 99 ekor kambing lah yang telah mendzolimi orang dengan 1 ekor kambing. 

Nabi Dawud adalah orang yang cerdas. Sesaat setelah itu, ia mengetahui bahwa ia sedang diuji dan ia telah melakukan kesalahan.
Ia pun segera bertaubat dan memohon ampun kepada Allah Subhanahuwata'ala atas kesalahan yang telah dilakukannya.
Tidak ada riwayat shahih yang menceritakan detail kesalahan Nabi Dawud 'alaihissalam. Yang paling mendekati kebenaran adalah bahwa Nabi Dawud 'alaihissalam terlalu terburu-buru dalam mengambil keputusan. Beliau hanya mendengar dari satu pihak saja dan tidak memberikan kesempatan kepada pihak yang lain untuk menceritakan dari sudut pandangnya.

Demikianlah beberapa mukjizat yang diturunkan Allah Subhanahuwata'ala kepada Nabi Dawud 'alaihissalam. 
Semoga kita bisa meneladani sikap Nabi Dawud yang selalu langsung bertaubat ketika menyadari kesalahan, dan tidak mengulangi kesalahan tersebut.

Wallahu a'lam.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar