Halaman

7.5.19

Kisah Nabi Adam 'alaihissalam

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh 💕


Alhamdulillah, tahun ini aku masih diberi kesempatan oleh Allah Subhanahuwata'ala untuk merasakan nikmatnya beribadah di bulan Ramadhan.

Sebelum Ramadhan tiba kemarin, aku dan suami sempet ngobrol, inginnya tahun ini tidak hanya khatam, tapi juga bisa membaca tafsir dari Al Qur'an.
Alhamdulillah, Allah Subhanahuwata'ala mudahkan aku dengan bergabung di grup 30 hari Ramadhan berkisah.



Hari pertama Ramadhan, kisah yang dipilih adalah kisah Nabi Adam 'alaihissalam. 
Nabi Adam 'alaihissalam adalah nenek moyangnya manusia. Oleh sebab itu, sudah sepatutnya kita mengetahui kisah mulia dari nenek moyang kita ini. 
Dalam Al Qur'an ada beberapa ayat yang membahas tentang kisah Nabi Adam. Pada kesempatan ini aku mencoba membaca kisah Nabi Adam dalam surat Al Baqarah ayat 30 - 39

Al Baqarah ayat 30


Ayat ini menjelaskan ketika Allah Subhanahuwata'ala memberitahukan kepada para malaikat  tentang penciptaan Adam 'alaihissalam.
Kemudian para malaikat bertanya tentang hikmah penciptaan manusia, karena mereka mengetahui bahwa di antara manusia ada yang membuat kerusakan di bumi dan menumpahkan darah. Menurut para malaikat, jika hikmah penciptaan manusia adalah untuk beribadah kepada Allah Subhanahuwata'ala maka sesungguhnya mereka telah beribadah kepadaNya.
Allah Subhanahuwata'ala mengetahui maslahat yang lebih kuat dengan menciptakan Adam dan keturunannya, karena akan ada di antara keturunannya yang menjadi Nabi dan Rasul, para shiddiqin, para syuhada, para ulama, dan orang-orang yang mengamalkan agamaNya, mencintaiNya, dan mengikuti para RasulNya.

Hari penciptaan Adam adalah hari Jumat, Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda : 
"Sebaik-baik hari yang matahari terbit padanya adalah hari Jumat. Pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu ia dimasukkan ke surga, dan pada hari itu ia dikeluarkan darinya. Dan kiamat tidak akan terjadi kecuali pada hari Jumat." (HR. Bukhari Muslim)

Al Baqarah ayat 31



Setelah Adam hidup dan bisa bergerak, Allah Subhanahuwata'ala mengajarkan kepadanya nama-nama segala sesuatu. 
Menurut Ibnu Abbas, yaitu nama-nama yang biasa dikenal oleh manusia, seperti nama hewan, tanah, udara, laut, gunung, unta, keledai, dan sebagainya. 

Allah Subhanahuwata'ala ingin menunjukkan keutamaan Adam dan kedudukannya di sisiNya kepada malaikat, maka dia tunjukkan kepada malaikat segala sesuatu yang telah diajarkanNya kepada Adam, kemudian menyuruh para malaikat menyebutkan semua nama benda tersebut.

Al Baqarah ayat 32 dan 33




Para malaikat tidak bisa menyebutkan nama semua benda yang ditunjukkan tersebut. Maka Allah Subhanahuwata'ala memerintahkan Adam untuk  menyebutkan nama-nama benda tersebut dan memberitahukannya kepada para malaikat. 

Kemudian terjadilah dialog antara Adam dengan para malaikat seperti yang dikisahkan oleh Rasulullah Shalallahu'alaihi wasallam :
“Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan Adam dengan tingginya 60 hasta, kemudian Dia berfirman, “Pergilah dan ucapkan salam kepada para malaikat itu, lalu dengarkanlah salam penghormatan mereka kepadamu; sebagai salammu dan salam keturunanmu.” Maka Adam berkata, “As Salaamu ‘alaikum.” Mereka menjawab, “As Salaamu ‘alaika wa rahmatullah,” mereka menambah “wa rahmatullah.” Maka setiap orang yang masuk ke surga mengikuti rupa Adam, dan bentuk makhluk senantiasa berkurang (semakin pendek) hingga sekarang.” (HR. Bukhari dan Muslim)


Al Baqarah ayat 34



Pada ayat ini dikisahkan Allah Subhanahuwata'ala memerintahkan para malaikat untuk bersujud tanda penghormatan kepada Adam. Semua malaikat bersujud kecuali iblis yang menolak sujud dan bersikap sombong atas perintah TuhanNya. 

Iblis merasa ia lebih baik daripada Adam karena ia diciptakan dari api sementara Adam terbuat dari tanah. 
Maka Allah Subhanahuwata'ala menjauhkan iblis dari rahmatNya dan menjadikannya terusir serta terlaknat. Iblis pun menjadi semakin benci kepada Adam dan keturunannya sehingga ia bersumpah akan selalu berusaha untuk menyesatkan mereka. 

Al Baqarah ayat 35



As Suddiy menceritakan dari Abu Shalih dan Abu Malik dari Ibnu Abbas, dan dari Murrah dari Ibnu Mas’ud serta dari beberapa orang sahabat, bahwa mereka berkata, “Iblis dikeluarkan dari surga dan Adam ditempatkan di surga, maka Adam berjalan-jalan di surga sendiri tanpa ada pasangan yang dapat menenteramkannya, ia pun tidur, ketika bangun, ternyata di dekat kepalanya ada seorang wanita yang duduk, Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakannya dari tulang rusuknya."

Pada ayat ini dikisahkan bahwa Adam dan Hawa (istrinya) diperintahkan oleh Allah Subhanahuwata'ala untuk tinggal di surga dengan segala kenikmatan yang ada di dalamnya. Lalu Allah Subhanahuwata'ala memberikan ujian kepada mereka untuk tidak mendekati sebuah pohon yang telah ditentukan. Allah Subhanahuwata'ala juga mengingatkan permusuhan iblis terhadap keduanya.

Al Baqarah ayat 36 - 37




Sayangnya, Adam dan Hawa terjerat tipudaya setan. Mereka pergi ke pohon yang telah dilarang oleh Allah Subhanahuwata'ala dan memakan buahnya. Ketika itulah terjadi peristiwa yang mengejutkan, keduanya terbuka auratnya dan telanjang karena kemaksiatan. Keduanya merasa malu dan sedih sekali, dan langsung memetik daun-daun untuk menutupi auratnya. 

Keduanya sangat malu dan sedih karena telah bermaksiat kepada Allah, maka mereka segera bertobat dan beristighfar. Allah Subhanahuwata'ala menerima tobat mereka, lalu memerintahkannya untuk turun ke bumi dan hidup di sana. 

Al Baqarah ayat 38 - 39



Ayat ini mengisahkan tentang perintah turunnya Adam 'alaihissalam ke bumi disertai dengan perintah Allah Subhanahuwata'ala untuk selalu mengikuti petunjuk Nya, dan peringatan tentang neraka bagi orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah. 

Demikianlah kisah Nabi Adam 'alaihissalam yang tercantum dalam Al Qur'an surat Al Baqarah ayat 30-39.
Semoga kita semua bisa memetik hikmah dari kisah Nabi Adam ini dan menjadikan kita semakin bertaqwa kepada Allah Subhanahuwata'ala. 

Sumber : Kisah Muslim


Tidak ada komentar:

Posting Komentar