Halaman

7.5.19

Kisah Nabi Idris 'alaihissalam

Assalamu'alaikum 💕
Alhamdulillah, hari ini bisa melanjutkan belajar tentang kisah dalam Al Qur'an. InsyaAllah hari ini aku akan mencoba berkisah tentang Kisah Nabi Idris 'alaihissalam.


Nabi Idris 'alaihissalam adalah keturunan keenam dari Nabi Adam 'alaihissalam. Beliau memiliki beberapa mukjizat, antara lain :
  • Manusia pertama yang pandai baca tulis dan menggunakan pena
  • Dikaruniai berbagai macam pengetahuan dan kemahiran dalam berbagai bidang ilmu, mulai dari berkuda, perbintangan, sampai berhitung.
  • Nama Idris berasal dari kata Darasa yang artinya belajar. Nabi Idris dikenal sebagai orang yang senang belajar.
  • Nabi Idris merupakan orang pertama yang pandai memotong dan menjahit pakaiannya. 

Kisah Nabi Idris dalam Al Qur'an terdapat dalam surat Maryam ayat 56-57 dan surat Al Anbiya ayat 85-86. Allah Subhanahuwata'ala menyebutkan dua kali dalam Al Qur'an tetapi tidak menceritakan kepada kita kisahnya maupun kisah kaumnya. 

Al Anbiya ayat 85 - 86



Dalam ayat ini Allah Subhanahuwata'ala menyebutkan bahwa Nabi Idris 'alaihissalam termasuk ke dalam orang-orang yang sabar dan soleh serta mendapatkan rahmat Allah. 

Maryam ayat 56 -57



Allah Subhanahuwata'ala menyebut Nabi Idris dengan sebutan yang baik, yaitu bahwa ia adalah seorang nabi dan mencintai kebenaran (pada riwayat lain ada juga yang menyebut sebagai yang membenarkan). 

Tentang wafatnya Nabi Idris 'alaihissalam banyak yang memperselisihkan, ada yang berpendapat bahwa ia tidak mati, tetapi diangkat ke langit dalam keadaan hidup sebagaimana Nabi Isa alaihissalam diangkat. Ada pula yang berpendapat, bahwa ia wafat sebagaimana rasul-rasul yang lain wafat.

Tentang ayat 57 yang menyebutkan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi juga ditafsirkan berbeda-beda oleh beberapa ahli :
  • Ibnu Abu Nujaih meriwayatkan melalui Mujahid bahwa Nabi Idris diangkat ke langit dan tidak mati, perihal pengangkatannya sama halnya dengan Nabi Isa 'alaihissalam.
  • Sufyan telah meriwayatkan dari Mansur, bahwa tempat yang tinggi itu adalah langit ke empat. Hal ini sesuai dengan perjalanan Isro Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wasallam yang bertemu dengan Nabi Idris di langit ke empat. Beliau bersabda, “Lalu aku mengucapkan salam kepadanya, ia pun menjawabnya dan berkata‘Selamat datang seorang saudara yang saleh dan nabi yang saleh…dst’.” (HR. Bukhari)
  • Al Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa Idris diangkat ke langit yang ke enam dan wafat di tempat itu. Hal yang sama telah dikatakan oleh Ad Dahhak Ibnu Muzahim.
  • Al Hasan dan lain-lain telah mengatakan bahwa yang dimaksud dengan martabat tanggal tinggi itu adalah surga. 

Wallahu a'lam 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar